admin
Timur Kapadze Akhiri Perjalanan Panjang Bersama Uzbekistan
Salah satu pelatih muda paling menjanjikan di Asia Tengah, Timur Kapadze, resmi mengakhiri masa baktinya bersama Timnas Uzbekistan. Keputusan ini menjadi kejutan besar di dunia sepak bola Asia, terutama setelah Kapadze sukses membawa Uzbekistan mencatat sejarah dengan lolos ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya dalam sejarah negara tersebut.
Federasi Sepak Bola Uzbekistan (UFA) sebelumnya telah menunjuk Fabio Cannavaro, legenda sepak bola Italia, sebagai pelatih kepala baru. Keputusan itu membuat Kapadze yang sebelumnya menduduki posisi utama, turun jabatan menjadi asisten pelatih. Meski ditawari untuk tetap bergabung di jajaran staf teknis, Kapadze akhirnya memilih berpisah secara baik-baik dengan federasi.
Dalam pernyataan resminya yang dikutip dari media lokal Zamin, Kapadze menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pemain, staf, dan pendukung Timnas Uzbekistan. Ia mengaku bangga telah menjadi bagian dari sejarah besar sepak bola negaranya.
“Saya bersyukur atas kesempatan melatih Uzbekistan dan membawa negara ini ke panggung dunia. Namun sekarang saatnya saya mencari tantangan baru,” ujar Kapadze.
Kontribusi Besar Kapadze untuk Sepak Bola Uzbekistan
Timur Kapadze bukanlah sosok asing bagi publik sepak bola Uzbekistan. Sebelum menjadi pelatih, ia merupakan kapten legendaris tim nasional yang tampil dalam lebih dari 100 pertandingan internasional. Setelah pensiun sebagai pemain, Kapadze beralih ke dunia kepelatihan dan menapaki karier dari bawah — mulai dari tim muda hingga akhirnya dipercaya menangani Timnas Uzbekistan senior pada 2022.
Di bawah asuhannya, Uzbekistan menunjukkan kemajuan pesat. Mereka tampil konsisten di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dan secara historis berhasil meraih tiket ke putaran final untuk pertama kalinya. Capaian itu menjadikan Kapadze sebagai sosok yang sangat dihormati di negaranya.
Namun, kedatangan Fabio Cannavaro ke kursi pelatih utama mengubah situasi. Kapadze yang dikenal rendah hati dan profesional memilih untuk tidak menimbulkan konflik internal, dan memutuskan hengkang demi mencari peluang baru di luar negeri.
“Saya akan selalu mendoakan Uzbekistan agar terus berkembang. Saya percaya generasi muda akan membawa sepak bola kami ke level lebih tinggi,” ungkapnya.
Sinyal Positif ke Arah Indonesia
Yang menarik, dalam wawancaranya bersama media lokal, Kapadze menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang ingin ia tangani jika mendapat kesempatan. Komentar itu memicu spekulasi luas di kalangan penggemar sepak bola Tanah Air, terutama setelah PSSI resmi berpisah dengan Patrick Kluivert pada 16 Oktober lalu.
“Saya siap memimpin tim nasional Indonesia. Saat ini saya sedang bebas dan menunggu tawaran yang tepat,” kata Kapadze kepada Zamin.
Pernyataan itu sontak menarik perhatian publik Indonesia. Banyak warganet dan suporter Garuda yang langsung menyerbu akun media sosial Kapadze dengan komentar dukungan dan doa agar ia benar-benar datang ke Jakarta.
Bahkan, pada 21 Oktober lalu, dalam wawancara dengan detikSport, Kapadze mengakui bahwa dirinya telah membaca rumor-rumor yang beredar di media sosial Indonesia. Ia juga mengaku terkesan dengan semangat para penggemar sepak bola Tanah Air.
“Saya membaca dan mendengar banyak tentang Indonesia dan federasinya. Instagram saya dibanjiri pesan dari penggemar Indonesia. Mereka ingin melihat saya di sana — dan itu sangat menggembirakan bagi saya,” ujarnya.
“Sejauh ini semuanya baru sebatas rumor, tetapi saya menghormati ketertarikan itu. Orang Indonesia benar-benar mencintai sepak bola dengan penuh semangat,” tambahnya.
Timur Kapadze, Sosok Ideal untuk Timnas Indonesia?
Nama Timur Kapadze kini muncul sebagai salah satu kandidat kuat yang dinilai cocok untuk menangani Timnas Indonesia pasca kepergian Patrick Kluivert. Dari sisi pengalaman, Kapadze memiliki rekam jejak yang solid di level internasional — baik sebagai pemain maupun pelatih.
BACA ARTIKEL LAINNYA : Rekor 100 Persen Bayern Munich Diputus Union Berlin
Sebagai pelatih, ia dikenal memiliki filosofi permainan yang modern dan terorganisir, mengutamakan penguasaan bola cepat serta pressing tinggi. Gaya ini dinilai cocok dengan karakter pemain muda Indonesia yang energik dan agresif. Selain itu, Kapadze juga dikenal piawai dalam mengembangkan pemain muda — sebuah aspek yang sangat dibutuhkan Garuda Muda dalam jangka panjang.
PSSI hingga kini belum memberikan pernyataan resmi terkait kemungkinan pendekatan terhadap pelatih berusia 44 tahun tersebut. Namun, beberapa sumber internal federasi menyebut nama Kapadze memang masuk dalam radar evaluasi.
Masa Depan Timur Kapadze dan Harapan Suporter
Kepindahan Kapadze dari Uzbekistan membuka lembaran baru dalam karier kepelatihannya. Ia kini berstatus bebas kontrak, dan terbuka terhadap berbagai tawaran, termasuk dari federasi Asia Tenggara.
Sementara itu, publik Indonesia tampak antusias dengan kemungkinan hadirnya pelatih asal Asia Tengah tersebut. Banyak yang menilai bahwa Kapadze bisa menjadi kombinasi sempurna antara pengalaman, semangat muda, dan pemahaman taktik modern.
Jika benar PSSI bergerak cepat, bukan tidak mungkin Timur Kapadze akan segera menjadi wajah baru di kursi pelatih Timnas Indonesia, membawa harapan baru bagi Garuda untuk menembus level yang lebih tinggi di Asia.
