
Kepulangan Kevin De Bruyne ke markas lamanya, Manchester City, tidak berjalan seperti yang diharapkan. Gelandang anyar Napoli itu hanya bermain kurang dari setengah jam dalam laga pembuka fase grup Liga Champions 2025/2026 sebelum ditarik keluar. Lebih menyakitkan lagi, tim barunya harus menelan kekalahan dua gol tanpa balas di kandang juara bertahan.
Pertandingan yang berlangsung di Etihad Stadium pada Jumat (19/9/2025) dini hari WIB itu awalnya diprediksi menjadi ajang reuni emosional bagi De Bruyne. Setelah satu dekade penuh kejayaan bersama City, ia memutuskan hengkang pada musim panas 2025 karena kontraknya tidak diperpanjang. Perjalanan panjang itu membuat duel perdananya melawan mantan klub terasa begitu istimewa, namun hasilnya justru mengecewakan.
Perjalanan Karier Kevin De Bruyne Bersama Manchester City
De Bruyne dikenal sebagai salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah Manchester City. Sejak bergabung pada 2015, gelandang asal Belgia itu menjadi motor permainan The Citizens dengan kontribusi luar biasa dalam bentuk umpan kreatif, visi bermain tajam, dan ketajaman mencetak gol dari lini kedua.
Selama 10 tahun membela City, De Bruyne mempersembahkan berbagai gelar bergengsi, termasuk lima gelar Premier League, dua trofi Piala FA, lima Piala Liga Inggris, dan satu trofi Liga Champions pada musim 2022/2023. Ia juga beberapa kali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Klub dan masuk dalam daftar Tim Terbaik Liga Inggris.
Namun, faktor usia dan riwayat cedera membuat manajemen City memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya yang berakhir pada Juni 2025. De Bruyne pun memilih tantangan baru bersama Napoli di Serie A, berharap bisa tetap bersaing di level tertinggi Eropa.
Baca Artikel Lainnya : Spanyol Ancam Boikot Piala Dunia Jika Timnas Israel Lolos
Laga Reuni: Berlangsung Singkat dan Tanpa Cerita Manis

Pertandingan melawan Manchester City menjadi laga perdana De Bruyne di Liga Champions bersama Napoli. Pelatih Antonio Conte awalnya menurunkannya sebagai starter untuk memimpin lini tengah di Etihad, stadion yang selama satu dekade menjadi rumahnya.
Sayangnya, laga spesial itu hanya berlangsung singkat bagi De Bruyne. Ia harus ditarik keluar pada menit ke-26, tak lama setelah rekan setimnya, Giovanni Di Lorenzo, mendapat kartu merah akibat pelanggaran keras terhadap Erling Haaland. Keputusan Conte memasukkan Mathias Olivera sebagai pengganti membuat De Bruyne harus rela mengakhiri laga reuni lebih cepat dari yang diharapkan.
Pergantian ini bukan karena performa buruk De Bruyne, melainkan murni pertimbangan taktik. Dengan kehilangan satu pemain, Napoli harus menyeimbangkan lini pertahanan, dan Conte memilih mengorbankan mantan bintang City itu demi menjaga struktur tim.
Respons Media dan Suporter Usai Kevin De Bruyne Ditarik Keluar
Keputusan Conte tersebut langsung memicu perdebatan di media sosial. Banyak penggemar Napoli yang menyayangkan kartu merah Di Lorenzo karena dianggap merusak momen emosional De Bruyne. Beberapa bahkan menilai Conte seharusnya tetap mempertahankan De Bruyne di lapangan untuk menjaga peluang menyerang, meski bermain dengan 10 orang.
Namun, secara objektif, Napoli memang kesulitan menghadapi dominasi City setelah kehilangan satu pemain. Mereka lebih banyak bertahan dan hanya sesekali mencoba melakukan serangan balik, membuat kontribusi De Bruyne pun terbatas sebelum ditarik keluar.
Manchester City Unggul Dua Gol dan Raih Tiga Poin
Laga akhirnya berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Manchester City. Gol-gol dicetak oleh Erling Haaland dan Jeremy Doku, yang memastikan juara bertahan membuka perjalanan mereka di fase grup Liga Champions 2025/2026 dengan tiga poin penuh.
Sementara bagi Napoli, kekalahan ini menjadi sinyal bahwa perjalanan mereka di kompetisi elit Eropa tidak akan mudah. Conte harus segera membenahi disiplin tim dan mencari cara agar De Bruyne bisa tampil optimal di pertandingan-pertandingan berikutnya.
Kevin De Bruyne Masih Punya Banyak untuk Diberikan
Meski laga reuni ini berakhir pahit, karier De Bruyne masih jauh dari kata selesai. Dengan pengalaman dan kualitas yang dimilikinya, ia diyakini akan menjadi elemen penting dalam upaya Napoli bersaing di tingkat domestik maupun Eropa.
Reuni singkat di Etihad Stadium mungkin bukan cerita manis bagi De Bruyne, namun babak baru bersama Napoli bisa menjadi kesempatan untuk membuktikan bahwa ia masih layak disebut sebagai salah satu gelandang terbaik dunia.