
Marselino Ferdinan Resmi Berseragam AS Trencin
Nama Marselino Ferdinan kembali menjadi sorotan setelah Oxford United memutuskan meminjamkan gelandang muda Timnas Indonesia itu ke klub asal Slovakia, AS Trencin, untuk musim 2025/2026.
Oxford United tidak mendaftarkan Marselino ke skuad utama musim ini. Sebagai langkah agar menit bermainnya tetap terjaga, pemain berusia 21 tahun itu dilepas dengan status pinjaman selama satu musim penuh. Keputusan ini sekaligus membuka lembaran baru bagi Marselino dalam petualangannya di Eropa.
Profil AS Trencin, Klub Baru Marselino Ferdinan
AS Trencin merupakan salah satu klub papan atas di Slovakia. Berdiri sejak 1990 dengan nama awal TJ Ozeta Dukla Trencin, klub ini memulai kiprahnya dari divisi ketiga kompetisi Cekoslowakia. Setelah merger dengan TTS Trencin, mereka kemudian naik level dan menghabiskan tiga musim di divisi kedua (1994–1997).
Perjalanan klub ini tidak berhenti sampai di situ. Pada 2002, namanya berubah menjadi FK Laugaricio Trencin, lalu berganti lagi setahun setelahnya menjadi FK AS Trencin (Araver a Synot Trencin). Transformasi terbesar terjadi pada Juli 2015, ketika AS Trencin bergabung dengan tim bola tangan putri HK Start Trencin dan menjadi Asociacia Sportov Trencin.
Baca Juga artikel Lainnya : Tijjani Reijnders Impikan Duel Kontra Adiknya di World Cup
Dalam sejarahnya, AS Trencin pernah mencapai masa kejayaan di kompetisi domestik. Klub ini sukses menjuarai Slovak First Football League dua musim beruntun pada 2014/2015 dan 2015/2016. Musim ini, mereka juga tampil konsisten dengan duduk di posisi kedua klasemen sementara, mengoleksi 12 poin dari enam pertandingan—hanya kalah selisih gol dari Spartak Trnava.
Bagi publik sepak bola Indonesia, AS Trencin bukan nama asing. Sebelum Marselino Ferdinan, klub ini sempat diperkuat Witan Sulaeman pada pertengahan 2022. Witan membela Trencin selama setengah musim sebelum akhirnya pulang ke Indonesia dan bergabung dengan Persija Jakarta.
Perjalanan Karier Marselino Ferdinan

Lahir di Jakarta pada 9 September 2004, Marselino Ferdinan Philipus adalah salah satu talenta terbaik yang lahir dari sepak bola Indonesia dalam satu dekade terakhir. Sejak kecil, bakatnya sudah terlihat jelas.
Karier di Persebaya Surabaya
Marselino meniti karier profesional bersama Persebaya Surabaya. Debutnya di Liga 1 pada 2021 langsung mencuri perhatian publik. Dengan gaya bermain eksplosif, visi permainan tajam, dan kemampuan mengatur tempo, Marselino dianggap sebagai “wonderkid” yang bakal jadi masa depan Timnas Indonesia.
Selama berseragam Persebaya, Marselino tampil dalam 34 pertandingan, mencetak 7 gol, dan memberikan sejumlah assist yang krusial. Performa impresif itu membuat namanya cepat melambung di pentas nasional maupun Asia Tenggara.
Kiprah di Timnas Indonesia
Marselino juga menjadi bagian penting Timnas Indonesia. Ia tercatat membela Garuda di berbagai level, mulai dari U-16, U-19, hingga tim senior. Bersama timnas senior, ia mencatatkan debut pada usia 17 tahun dan menjadi salah satu pemain termuda yang mencetak gol untuk Indonesia.
Puncak sorotan karier internasionalnya terjadi saat tampil di Piala Asia 2023. Marselino menjadi motor serangan Garuda dengan kontribusi gol dan kreativitas yang membuat Indonesia berhasil mencatat sejarah lolos ke babak gugur untuk pertama kalinya.
Petualangan di Eropa
Kesempatan besar datang pada 2023 ketika Marselino bergabung dengan KMSK Deinze, klub kasta kedua Belgia. Meski harus beradaptasi dengan intensitas sepak bola Eropa, pengalamannya di Belgia memberi fondasi kuat. Dari sana, ia kemudian pindah ke Inggris untuk memperkuat Oxford United.
Namun, ketatnya persaingan membuat menit bermainnya terbatas. Oxford kemudian memilih solusi terbaik: meminjamkan Marselino ke AS Trencin agar bisa mendapat kesempatan tampil reguler.
Harapan Baru di Slovakia
Bagi Marselino Ferdinan, bergabung dengan AS Trencin bukan sekadar langkah mencari menit bermain. Liga Slovakia dikenal sebagai kompetisi yang banyak menelurkan pemain muda potensial, termasuk bintang-bintang yang kemudian melangkah ke liga top Eropa.
Dengan usianya yang baru 21 tahun, kesempatan ini bisa menjadi batu loncatan penting. Jika mampu tampil konsisten di Trencin, bukan mustahil Marselino akan menarik perhatian klub-klub lebih besar di Eropa Tengah atau bahkan liga top lima Eropa.
Selain itu, keberhasilan Witan Sulaeman beradaptasi sebelumnya di Trencin menjadi contoh nyata bahwa pemain Indonesia bisa bersaing di sana. Hal ini tentu memberi tambahan motivasi bagi Marselino untuk mengikuti jejak sukses serupa.
Marselino Ferdinan, Masa Depan Timnas Indonesia
Bagi Timnas Indonesia, kepindahan Marselino ke AS Trencin adalah kabar baik. Bermain di Eropa, meski di liga yang tidak sebesar Premier League atau Serie A, tetap memberi pengalaman penting. Ia akan terbiasa menghadapi tempo tinggi, disiplin taktik, dan intensitas fisik yang lebih berat dibandingkan di Asia Tenggara.
Dengan Piala Dunia 2026 masih dalam jangkauan, Marselino diharapkan kembali ke skuad Garuda dengan pengalaman baru yang bisa memperkuat lini serang Indonesia.