admin
Jose Mourinho Bocorkan Skandal Besar Guncang Sepak Bola Turki
Dunia sepak bola Turki tengah diguncang Usai Jose Mourinho Bocorkan skandal besar yang mencoreng kredibilitas kompetisi domestik mereka. Federasi Sepak Bola Turki (TFF) resmi menjatuhkan skorsing terhadap 149 wasit dan asisten wasit, setelah hasil investigasi panjang membuktikan bahwa mereka memiliki akun taruhan sepak bola.
Keputusan mengejutkan itu diumumkan langsung oleh Presiden TFF, Ibrahim Haciosmanoglu, usai lembaganya melakukan penyelidikan mendalam selama lima tahun terakhir. Investigasi tersebut menemukan fakta mencengangkan: dari 571 wasit yang diperiksa, sebanyak 371 di antaranya memiliki akun taruhan, dan 152 terbukti aktif bermain judi online secara rutin.
Dari angka tersebut, ditemukan 42 wasit yang melakukan taruhan lebih dari 1.000 kali, bahkan ada satu wasit yang diketahui telah memasang 18.227 taruhan! Angka yang menunjukkan betapa parahnya praktik tidak etis di balik layar sepak bola Turki.
baca artikel selanjutnya : Timur Kapadze Beri Sinyal Kuat Latih Indonesia
“Ada krisis moral dalam sepak bola Turki. Masalah yang kami hadapi bukan hanya teknis, tapi juga menyentuh aspek etika dan integritas,” tegas Haciosmanoglu, dikutip dari BBC.
Federasi akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan seluruh wasit dan asisten wasit yang terlibat selama satu tahun penuh, sementara tiga wasit lainnya masih menjalani proses penyelidikan lanjutan.
Kritik Lama Jose Mourinho Terbukti Benar
Kasus skandal judi ini sontak membuat publik teringat dengan ucapan Jose Mourinho, pelatih asal Portugal yang sempat menukangi Fenerbahce di musim 2024–2025. Saat itu, Mourinho secara terbuka mengeluhkan kejanggalan keputusan wasit di berbagai pertandingan Liga Super Turki.
Dalam wawancaranya pada awal tahun 2025, Mourinho secara gamblang menuding adanya “sistem tidak sehat” dalam sepak bola Turki. Ucapannya yang sempat menuai kontroversi kini terasa seperti ramalan yang terbukti benar.
“Kami tidak sedang melawan tim lawan, kami melawan sistemnya. Dan melawan sistem adalah hal yang paling sulit,” kata Mourinho dalam konferensi pers yang kala itu ramai dikutip media Eropa.
Ia bahkan sempat mengaku bahwa sebelum datang ke Turki, dirinya sudah mendengar rumor tentang adanya praktik-praktik kotor di balik kompetisi lokal, namun tak menyangka kondisinya jauh lebih buruk dari yang ia bayangkan.
“Sebelum datang ke Turki, saya mendengar gosip-gosip miring, tapi jujur, saya tidak mempercayainya. Namun setelah berada di sini, situasinya jauh lebih serius daripada yang saya dengar,” ujar Mourinho.
Pernyataan itu sempat membuat hubungan Mourinho dengan otoritas sepak bola Turki memanas. Namun kini, dengan terbongkarnya fakta ratusan wasit yang memiliki akun judi, pernyataan sang pelatih legendaris itu seolah menemukan pembenarannya.
Federasi Turki Akui Ada Masalah Etika
Presiden TFF, Ibrahim Haciosmanoglu, dalam pernyataannya mengakui bahwa skandal ini adalah tamparan keras bagi kredibilitas sepak bola Turki. Ia menegaskan, federasi tidak akan menoleransi pelanggaran etika sekecil apa pun, termasuk praktik perjudian yang dilakukan oleh ofisial pertandingan.
“Kami sudah membayar gaji wasit dengan layak, bahkan menaikkannya dua tahun terakhir. Tidak ada alasan bagi mereka untuk mencari uang tambahan melalui taruhan ilegal,” ujar Haciosmanoglu.
TFF juga memastikan akan meninjau ulang seluruh sistem rekrutmen dan pengawasan wasit untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Langkah-langkah reformasi termasuk audit independen serta kerja sama dengan badan antikorupsi dan interpol.
Meskipun begitu, citra sepak bola Turki terlanjur rusak. Publik kini mempertanyakan validitas hasil-hasil pertandingan selama beberapa musim terakhir, terutama di laga-laga yang sarat kontroversi wasit.
Mourinho, dari Pengkritik Jadi Pembenar
Kritik Jose Mourinho terhadap sepak bola Turki saat melatih Fenerbahce pada 2024 sempat dianggap berlebihan oleh banyak pihak. Namun, mantan pelatih Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid itu memang dikenal tak pernah takut mengatakan kebenaran, meski berisiko menuai kontroversi.
Saat itu, Mourinho bahkan menuding bahwa keputusan-keputusan wasit di beberapa laga krusial merugikan Fenerbahce secara sistematis. Ia menyebut bahwa timnya tidak hanya berhadapan dengan lawan di lapangan, tetapi juga dengan “kekuatan tersembunyi” di balik sistem kompetisi.
“Saya tidak hanya melatih pemain, tapi juga berjuang melawan sesuatu yang tidak bisa saya kontrol. Saya kecewa, karena beberapa orang di dalam klub tidak jujur ketika membawa saya ke sini. Mereka menyembunyikan banyak hal,” ujar Mourinho sebelum meninggalkan Fenerbahce pada Agustus 2025.
Kini, setelah hasil investigasi TFF terungkap, publik menilai bahwa Mourinho telah melihat lebih awal apa yang kemudian terbukti benar: ada masalah serius di level integritas sepak bola Turki.
Fokus Mourinho Kini di Benfica
Setelah meninggalkan Fenerbahce, Jose Mourinho kini melatih Benfica, klub raksasa asal Portugal. Ia fokus membawa timnya bersaing di Liga Champions dan memperkuat skuad untuk musim depan.
Namun, skandal yang mencuat di Turki menjadi pengingat bahwa ucapan Mourinho bukan sekadar ledakan emosi, melainkan cerminan pengalaman dan intuisi seorang pelatih yang telah bertahun-tahun bergelut di dunia sepak bola profesional.
