
Permintaan Maaf Kapten Lebanon Kepada Timnas Indonesia
Laga uji coba internasional antara Timnas Indonesia vs Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9/2025) malam WIB, berakhir dengan skor kacamata 0-0. Pertandingan ini berlangsung sengit, bahkan diwarnai ketegangan di penghujung laga.
Kapten Lebanon, Mohamad Haidar, menyampaikan permintaan maaf atas keributan yang terjadi di lapangan. Insiden bermula ketika salah satu pemain Lebanon enggan menerima bola dari Marselino Ferdinan saat hendak melakukan lemparan ke dalam. Situasi itu memicu reaksi keras dari gelandang naturalisasi Timnas Indonesia, Thom Haye, hingga sempat memanas.
“Pertama-tama, saya ingin berterima kasih kepada para penggemar Indonesia, semua orang di stadion, dan juga mereka yang kami temui di hotel. Orang-orang Indonesia sangat ramah, kami merasa seperti di rumah sendiri. Terima kasih banyak,” kata Haidar.
“Maaf tentang apa yang terjadi di pertandingan. Ini adalah sepakbola. Kami tidak bermaksud berkelahi dengan pemain manapun atau membuat masalah dengan masyarakat Indonesia,” lanjutnya.
Sanjungan untuk Suporter Timnas Indonesia
Di luar insiden tersebut, Haidar mengaku kagum dengan atmosfer pertandingan. Suporter Indonesia tetap memenuhi stadion dengan sorakan dan dukungan penuh sepanjang laga. Menurutnya, atmosfer ini memberikan pengalaman berharga bagi Lebanon sekaligus menjadi bukti fanatisme tinggi publik sepakbola Tanah Air.
“Suporter Indonesia sangat luar biasa. Dukungan mereka memberikan energi besar untuk tim nasionalnya. Kami benar-benar menikmati atmosfer pertandingan ini,” tambah Haidar.
Baca Artikel Lainnya : Situs Bolaqiuqiu – Situs Taruhan Uang Asli Piala Dunia
Harapan Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026

Tak hanya menyampaikan permintaan maaf, Mohamad Haidar juga menyelipkan doa untuk timnas Indonesia. Ia berharap skuad Garuda bisa menembus putaran final Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
“Saya harap Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026. Tapi percayalah, ketika menghadapi tim besar seperti Argentina atau Brasil, tensi pertandingannya pasti akan sama seperti melawan Lebanon. Tekanan itu bagian dari sepakbola,” jelas Haidar.
Harapan tersebut selaras dengan target besar PSSI dan pelatih Patrick Kluivert yang kini fokus membawa Indonesia bersaing di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pada fase ini, Garuda akan menghadapi lawan-lawan berat seperti Arab Saudi dan Irak.
Hasil Imbang dan Dampaknya pada Ranking FIFA
Meski hanya berakhir imbang 0-0, laga ini tetap memiliki dampak terhadap posisi ranking FIFA Timnas Indonesia. Berdasarkan perhitungan sistem poin FIFA, hasil imbang menghadapi Lebanon yang menempati peringkat lebih tinggi membawa tambahan poin kecil bagi Indonesia.
Sebelum laga, Indonesia berada di posisi ke-134 dunia dengan koleksi 1.101 poin. Sementara Lebanon menempati peringkat ke-114 dengan 1.185 poin. Imbang melawan tim yang secara ranking lebih tinggi, membuat Indonesia berpeluang menambah sekitar 1 hingga 2 poin.
Kendati tambahan poin tersebut tidak signifikan, namun penting untuk menjaga tren positif Garuda yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan pesat di peringkat FIFA. Sebagai catatan, pada 2021 Indonesia masih berada di luar 170 besar dunia. Kini, dengan skuad yang diisi pemain-pemain naturalisasi dan talenta muda berbakat, posisi Garuda semakin kokoh di 140 besar dunia.
Evaluasi untuk Timnas Indonesia
Secara permainan, hasil imbang melawan Lebanon memberikan sejumlah catatan bagi pelatih Patrick Kluivert. Meski lini pertahanan tampil solid dengan duet Jay Idzes dan Rizky Ridho, lini depan masih kesulitan memanfaatkan peluang. Kehadiran striker anyar Mauro Zijlstra di laga sebelumnya memang memberikan warna baru, namun melawan Lebanon Garuda gagal mencetak gol.
Selain itu, absennya beberapa pemain kunci seperti Maarten Paes dan Pratama Arhan juga terlihat memengaruhi keseimbangan tim. Kendati demikian, laga ini tetap menjadi ujian penting menjelang kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dukungan Penuh Suporter dan Optimisme Garuda
Bagi suporter Indonesia, hasil imbang melawan Lebanon tidak menurunkan semangat dukungan. Justru, atmosfer penuh energi di Stadion Gelora Bung Tomo kembali menegaskan bahwa timnas adalah simbol pemersatu bangsa.
PSSI menilai uji coba melawan Lebanon penting untuk mengasah mental dan kualitas pemain sebelum menghadapi lawan yang lebih berat di kualifikasi. Dengan tren performa yang kian stabil, target menembus 100 besar FIFA dalam waktu dekat diyakini masih realistis.
Kesimpulan
Pertandingan Timnas Indonesia vs Lebanon bukan hanya sekadar laga persahabatan. Meski diwarnai ketegangan, laga ini menghadirkan momen berharga: permintaan maaf sekaligus apresiasi dari kapten Lebanon, Mohamad Haidar, serta doa agar Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026.
Dari sisi ranking FIFA, hasil imbang ini menjadi modal kecil namun berarti bagi Garuda. Kini fokus beralih ke kualifikasi Piala Dunia 2026, di mana Indonesia akan menghadapi tantangan berat dari Arab Saudi dan Irak. Dengan dukungan penuh suporter, optimisme tinggi, dan evaluasi mendalam, timnas Indonesia punya peluang besar mencatatkan sejarah baru di kancah internasional.