Shin Tae-yong Resmi Dipecat Ulsan HD dan Berakhir dengan Drama Internal

Babak Baru yang Penuh Kontroversi

Kisah perjalanan Shin Tae-yong bersama klub Korea Selatan, Ulsan HD, resmi berakhir dengan nuansa dramatis. Pelatih berusia 54 tahun itu harus meninggalkan kursi pelatih setelah hanya tiga bulan bekerja. Bukan hanya soal hasil di lapangan, pemecatan Shin turut diwarnai berbagai kabar miring tentang hubungan internal yang tak harmonis hingga tudingan perilaku kasar kepada pemain.

Ulsan HD memutus kontrak Shin Tae-yong pada awal Oktober 2025, setelah tim hanya mampu mencatat dua kemenangan, empat hasil imbang, dan empat kekalahan dari sepuluh laga terakhir. Catatan itu dianggap jauh dari ekspektasi klub yang berstatus juara bertahan K League.

Namun, di balik keputusan tersebut, muncul beragam spekulasi mengenai penyebab sesungguhnya. Sejumlah laporan media Korea menuding Shin kehilangan kendali ruang ganti dan berselisih dengan pemain senior. Bahkan, isu yang lebih serius muncul — tudingan bahwa ia bersikap kasar terhadap pemain.


Shin Tae-yong Bantah Tuduhan Kasar kepada Pemain

Shin Tae-yong pelatih ulsan hd
Shin Tae-yong pelatih ulsan hd

Menanggapi kabar tak sedap tersebut, Shin Tae-yong angkat bicara. Dalam wawancara eksklusif bersama KBS, ia menegaskan bahwa tudingan mengenai kekerasan verbal maupun fisik sama sekali tidak benar.

“Filosofi sepak bola saya selalu melarang mengumpat atau memukul pemain,” ujar Shin.
“Saya memang suka bercanda, menarik telinga, atau memanggil pemain dengan sebutan lucu untuk mencairkan suasana. Tapi tidak pernah ada niat jahat, bahkan satu persen pun,” tambahnya.

Shin juga menegaskan bahwa siapa pun yang pernah bekerja bersamanya, termasuk para pemain Timnas Indonesia, tahu betul bahwa dirinya tidak pernah bersikap kasar.

Bahkan, Shin mengaku sempat langsung menghubungi salah satu pemain yang disebut-sebut menyebarkan rumor itu. “Saya sendiri yang meneleponnya, dan dia bilang, ‘Pelatih, saya tidak pernah mengatakan hal itu’,” ungkapnya.


Konflik dengan Pemain Senior Ulsan HD

Selain tudingan perilaku kasar, isu lain yang turut mencuat adalah ketegangan antara Shin Tae-yong dan para pemain senior Ulsan HD. Sang pelatih tidak membantah bahwa hubungan mereka sempat renggang.

“Ada kok dari mereka yang tidak menyapa saya,” kata Shin kepada media lokal.

Shin menjelaskan bahwa kebijakannya untuk memberi kesempatan lebih besar kepada pemain muda membuat sejumlah pemain senior merasa tersingkir. Hal ini terjadi karena aturan liga yang mewajibkan setiap klub memainkan pemain U-22 dalam jumlah tertentu di setiap pertandingan.

“Saya tidak punya pilihan selain memprioritaskan pemain muda. Mereka (pemain senior) mungkin kecewa, tapi itu bukan masalah pribadi,” jelas Shin.
“Namun, performa beberapa pemain senior justru menurunkan semangat tim. Kami sedang berambisi untuk menang, jadi saya harus tegas,” tegasnya lagi.

Pernyataan ini memperlihatkan bahwa Shin Tae-yong tidak sekadar terlibat konflik personal, tetapi juga menghadapi tantangan dalam menerapkan filosofi kepelatihannya di klub yang memiliki budaya hierarki kuat seperti Ulsan HD.

baca artikel lainnya : Media Korea Ramai Beritakan Shin Tae-yong Kembali Melatih Timnas Indonesia


Isu Tas Golf dan Fitnah yang Beredar

Drama belum berhenti di situ. Setelah pemecatannya, beredar pula foto Shin Tae-yong membawa tas golf saat perjalanan tandang tim. Rumor itu berkembang liar — disebut bahwa pelatih asal Korea Selatan tersebut bermain golf di sela-sela pertandingan, sesuatu yang dianggap tidak profesional oleh publik.

Namun, Shin segera meluruskan isu tersebut. Ia menjelaskan bahwa foto itu diambil bukan saat ia bermain golf, melainkan ketika tas golf pribadinya sedang dikirim pulang ke Seongnam.

“Foto itu diambil sebelum pertandingan tandang kami di Seoul pada akhir Agustus,” jelas Shin.
“Saya mengirim tas golf saya pulang karena tidak punya alasan untuk bermain di Ulsan. Putra saya yang mengambilnya dari hotel tim. Tapi entah bagaimana, salah satu pemain melihatnya di bus, memotret, lalu melaporkannya ke klub. Katanya saya main golf saat tandang? Itu konyol,” tegas Shin.

Ia juga menambahkan, “Kalau saya benar-benar melakukan itu, saya tidak akan pernah melatih lagi.”


Mantan CEO Klub Ikut Angkat Suara

Kisruh pemecatan Shin Tae-yong makin panas setelah mantan CEO Ulsan HD, Kim Kwang-guk, yang juga diberhentikan bersamaan, buka suara. Kim menjabat lebih dari 11 tahun di klub tersebut dan mengaku ada perbedaan filosofi kepemimpinan antara dirinya dan Shin.

“Ada ketidakcocokan mendasar dalam gaya kepemimpinan. Shin lebih cocok melatih pemain muda daripada tim elite,” ujar Kim kepada media Korea.

Kim juga menyinggung soal dugaan perilaku kasar yang dilakukan Shin selama sesi latihan. “Sejak sesi pertama, saya melihat hal yang mengkhawatirkan. Dia sempat memukul pemain secara ringan dan memaki, mungkin hal itu biasa beberapa dekade lalu, tapi tidak di sepak bola modern,” ungkapnya.

Kim mengklaim pihak klub bahkan sempat mengirim surat peringatan resmi kepada Shin agar menghentikan perilaku tersebut. Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut apakah surat itu benar-benar diterbitkan atau hanya wacana internal klub.


Masa Depan Shin Tae-yong Usai Ulsan

Pemecatan ini menjadi episode baru dalam perjalanan karier Shin Tae-yong, yang sebelumnya sukses mengangkat prestasi Timnas Indonesia. Di Indonesia, ia dikenal sebagai sosok pelatih yang tegas, pekerja keras, namun juga dekat dengan para pemainnya.

Meski berakhir dengan drama di Korea Selatan, nama Shin Tae-yong tetap memiliki nilai tinggi di kancah Asia. Banyak pengamat menilai bahwa pengalaman internasionalnya — termasuk membawa Indonesia ke final Piala AFF dan menembus babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 — menjadi bukti kapasitasnya sebagai pelatih berkualitas.

Kini, publik menantikan langkah berikutnya dari Shin. Apakah ia akan kembali melatih di luar negeri, atau memilih rehat sejenak setelah badai kontroversi di Ulsan HD? Yang pasti, drama pemecatan ini menjadi pelajaran bahwa dalam dunia sepak bola profesional, hasil dan harmoni tim sama pentingnya.

link situs qiuqiu99 agen slot pkv

Related Posts

Viral Gol Rizky Ridho Masuk Nominasi Puskas Award 2025

Bek Timnas Indonesia Rizky Ridho Masuk Nominasi Penghargaan Gol Terbaik Dunia Kabar membanggakan datang dari dunia sepak bola Indonesia. Rizky Ridho, bek tangguh milik Persija Jakarta dan Timnas Indonesia, resmi…

Viral Cristiano Ronaldo Sindir Fans Irlandia, Berujung Kartu Merah

Cristiano Ronaldo Dikartu Merah, Portugal Takluk dari Republik Irlandia Timnas Portugal harus menerima hasil pahit ketika mereka tumbang 0-2 dari Republik Irlandia dalam laga internasional yang berlangsung panas dan penuh…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Viral Gol Rizky Ridho Masuk Nominasi Puskas Award 2025

  • By admin
  • November 14, 2025
  • 1 views
Viral Gol Rizky Ridho  Masuk Nominasi Puskas Award 2025

Viral Cristiano Ronaldo Sindir Fans Irlandia, Berujung Kartu Merah

  • By admin
  • November 14, 2025
  • 3 views
Viral Cristiano Ronaldo Sindir Fans Irlandia, Berujung Kartu Merah

Ucapan Jose Mourinho Terbukti, Wasit Liga Turki Doyan Judi

  • By admin
  • November 12, 2025
  • 5 views
Ucapan Jose Mourinho Terbukti, Wasit Liga Turki Doyan Judi

Timur Kapadze Beri Sinyal Kuat Latih Indonesia

  • By admin
  • November 12, 2025
  • 3 views
Timur Kapadze Beri Sinyal Kuat Latih Indonesia

Rekor 100 Persen Bayern Munich Diputus Union Berlin

  • By admin
  • November 10, 2025
  • 6 views
Rekor 100 Persen Bayern Munich Diputus Union Berlin

Sempat Dianulir, Gol Cleylton Selamatkan Persis Solo dari Kekalahan

  • By admin
  • November 9, 2025
  • 7 views
Sempat Dianulir, Gol Cleylton Selamatkan Persis Solo dari Kekalahan