
Jejak Nama Riza Chalid di Balik Demo Agustus
Riuh demonstrasi yang berlangsung di kawasan DPR pada Agustus lalu memunculkan banyak spekulasi. Salah satu nama yang disebut publik adalah Riza Chalid, pengusaha migas yang kerap dijuluki “Raja Minyak” atau Gasoline Godfather. Isu ini mencuat seiring maraknya pernyataan pejabat publik yang menyinggung keberadaan mafia migas dalam pusaran politik nasional.
Meski begitu, aparat penegak hukum menegaskan bahwa penyelidikan masih berjalan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan, “Polri bekerja berdasarkan bukti, bukan opini.” Hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi yang menyebutkan keterlibatan langsung Riza dalam pendanaan maupun penggerakan massa.
Baca artikel lainnya : Kekuatan Militer Indonesia Di Atas Israel: Ranking Nomor 1 di ASEAN
Profil Singkat Riza Chalid

- Nama Lengkap: Mohammad Riza Chalid
- Lahir: 1960
- Julukan: “Raja Minyak” / Gasoline Godfather
- Bidang Usaha: Minyak dan gas, perdagangan energi, serta bisnis impor BBM
- Kekayaan: Pernah masuk daftar 150 orang terkaya Asia versi Globe Asia dengan estimasi USD 400 juta lebih
- Perusahaan: Dikenal mengendalikan jaringan bisnis migas melalui Petral (Pertamina Energy Trading Ltd.), juga tercatat memiliki sejumlah perusahaan di Singapura dan Kepulauan Virgin
- Kasus Hukum:
- Skandal “Papa Minta Saham” bersama Setya Novanto dalam isu perpanjangan kontrak Freeport (2015).
- Kasus dugaan korupsi impor migas yang membuat Kejaksaan Agung menetapkannya sebagai tersangka. Namanya sempat masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 2025.
Kehidupan pribadi Riza jarang terekspos, namun publik mengenalnya sebagai figur yang sangat berpengaruh di sektor migas sejak era 1990-an.
Mengapa Disebut Sebagai Dalang Demo?
Ada beberapa faktor yang membuat nama Riza Chalid dikaitkan dengan demo Agustus:
- Rekam jejak bisnis migas – ia dikenal memiliki jaringan kuat dan kerap dikaitkan dengan pengendalian impor BBM di masa lalu.
- Isu politik – demonstrasi yang terjadi bersamaan dengan manuver politik besar dianggap memiliki benang merah dengan kelompok tertentu yang disebut “mafia migas.”
- Pernyataan pejabat – sejumlah menteri terbuka menyebut nama Riza sebagai simbol mafia yang sedang diperangi pemerintah.
Namun, hingga kini semua masih sebatas dugaan. Belum ada bukti hukum yang mengonfirmasi bahwa ia menjadi penyandang dana atau dalang demonstrasi.
Status Hukum Riza Chalid
Riza Chalid sudah lama berurusan dengan aparat hukum. Pada 2015, namanya menyeruak lewat rekaman percakapan dengan Ketua DPR saat itu, Setya Novanto, terkait Freeport. Kasus tersebut dikenal dengan istilah Papa Minta Saham.
Beberapa tahun kemudian, ia kembali dikaitkan dengan kasus korupsi impor migas. Kejaksaan Agung bahkan menyebut Riza sebagai salah satu aktor penting. Pada Agustus 2025, namanya resmi dimasukkan dalam daftar buronan. Lokasi keberadaannya tidak jelas, meski santer dikabarkan sempat berada di luar negeri.
Antara Fakta dan Spekulasi
Penyebutan nama Riza Chalid dalam konteks demo Agustus masih berada di wilayah spekulasi. Aparat penegak hukum mengingatkan agar publik tidak terburu-buru menyimpulkan tanpa bukti yang sahih. Hingga hasil penyelidikan diumumkan, keterlibatan Riza dalam aksi tersebut tidak dapat dipastikan.
Namun, sorotan pada dirinya menunjukkan bahwa publik masih menaruh perhatian besar pada isu mafia migas. Pemerintah sendiri sudah berulang kali menegaskan komitmen untuk membongkar praktik mafia yang dinilai merugikan negara.
Siapa sebenarnya Riza Chalid? Ia adalah pengusaha migas berpengaruh, pemilik kekayaan besar, dan pernah disebut-sebut sebagai “aktor mafia migas” di Indonesia. Namanya kini kembali menjadi perbincangan karena dikaitkan dengan demo Agustus, meski belum ada bukti hukum yang menguatkan tuduhan tersebut.
Kasus ini menegaskan bahwa publik perlu membedakan antara opini, spekulasi, dan fakta hukum. Apa pun hasil penyelidikan nantinya, nama Riza Chalid akan tetap lekat sebagai salah satu figur paling kontroversial dalam sejarah industri migas Indonesia.