
Langkah Ambisius Malut United di Bursa Transfer
Klub promosi Super League, Malut United, resmi mengumumkan perekrutan empat pemain muda potensial untuk memperkuat skuad menghadapi musim 2025/2026. Keempat pemain tersebut adalah Ridho Syuhada, Tri Setiawan, Taufik Rustam, dan Mohamed Kemal Zahir Fazya. Perekrutan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang klub dalam membangun tim yang solid dan berkarakter.
Empat Nama Baru: Campuran Pengalaman dan Potensi Lokal

Dua dari pemain baru, Ridho dan Tri, merupakan mantan pilar PSIS Semarang yang tampil reguler di Liga 1 musim lalu. Ridho mencatatkan 32 penampilan, sedangkan Tri tampil dalam 29 laga. Kehadiran keduanya menambah deretan pemain PSIS yang bergabung ke Malut United, setelah sebelumnya Septian David Maulana dan Riyan Ardiansyah melakukan hal serupa.
Sementara itu, Taufik Rustam, putra asli Ternate, menandai kembalinya talenta lokal ke panggung utama sepak bola nasional. Pemain keempat, M. Kemal Fazya, menjadi sorotan sebagai pemain termuda di skuad saat ini, dengan usia baru menginjak 16 tahun.
Baca Juga : Nathan Tjoe-A-On Resmi Gabung WillemII Tilburg Durasi Kontrak 2 Tahun
Koneksi Kuat dengan PSIS Semarang
Empat dari total sembilan pemain lokal yang direkrut Malut United berasal dari PSIS Semarang. Hubungan ini menciptakan eksodus kecil dari Semarang ke Ternate, dan sekaligus memperkuat fondasi tim dengan pemain-pemain yang sudah memiliki chemistry.
Taufik Rustam: Simbol Ikatan Emosional Klub dan Suporter
Perekrutan Taufik Rustam bukan sekadar langkah teknis, tetapi juga sarat makna simbolik. Sebagai pemain asal Ternate, Taufik diharapkan menjadi penghubung antara klub dan komunitas lokal. Kehadirannya mempertegas komitmen Malut United untuk memberi ruang bagi talenta daerah berkembang di level tertinggi sepak bola nasional.
“Bisa membela klub dari tanah kelahiran adalah kebanggaan tersendiri. Saya akan berjuang maksimal untuk menjawab kepercayaan ini,” ujar Taufik.
M. Kemal Fazya: Pemain Termuda, Harapan Masa Depan
M. Kemal Fazya, penjaga gawang muda berusia 16 tahun, menjadi bukti keberanian Malut United dalam memberi peluang kepada generasi baru. Ia akan menjalani debut di kasta tertinggi musim ini dan melihat ini sebagai momen penting dalam perkembangan kariernya.
“Saya bersyukur bisa dipercaya Malut United. Ini kesempatan besar bagi saya untuk belajar dan berkembang,” kata Fazya.
Komposisi Skuad Semakin Dalam, Persaingan Meningkat
Dengan total sembilan pemain lokal baru, termasuk lima senior seperti Angga Saputro, Abduh Lestaluhu, dan Riswan Lauhin, Malut United kini memiliki kedalaman skuad yang menjanjikan. Hal ini dipastikan akan menciptakan persaingan sehat dalam internal tim, terutama di lini tengah yang kini diperkuat Ridho dan Tri.
Pernyataan Resmi Manajemen Malut United
Chief Operating Officer Malut United, Willem D. Nanlohy, menegaskan bahwa perekrutan ini bagian dari strategi klub untuk menyeimbangkan antara pengalaman dan potensi muda.
“Mereka datang untuk memperkuat kedalaman tim. Kami berharap para pemain ini bisa beradaptasi dengan cepat dan memberi kontribusi signifikan,” ujarnya dalam konferensi pers resmi.
Fokus Selanjutnya: Integrasi dan Kesiapan Tim
Setelah rampungnya bursa transfer lokal, fokus tim akan beralih ke program pramusim dan penyatuan visi antara pemain lama dan baru. Persiapan ini menjadi kunci untuk menghadapi persaingan ketat di Super League 2025/2026.
Tantangan dan Ekspektasi Menanti Malut United
Dengan serangkaian perekrutan yang dilakukan, ekspektasi publik terhadap Malut United meningkat signifikan. Klub yang dijuluki Laskar Kie Raha ini tidak hanya ingin sekadar bertahan, tetapi juga menargetkan prestasi yang lebih tinggi. Kombinasi antara pemain senior dan darah muda diharapkan bisa membawa klub ini menjadi kekuatan baru dalam sepak bola Indonesia.