Bos ChatGPT Heran Mengapa Banyak Orang Terlalu Percaya AI


GOALNUSANTARA.COM- CEO OpenAI, Sam Altman, menyampaikan keheranannya terhadap tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap ChatGPT. Meski AI makin canggih, teknologi ini masih rentan memberi informasi salah. Simak penjelasan lengkap dan riset terbaru yang memicu perdebatan seputar penggunaan AI seperti ChatGPT, Gemini, hingga DeepSeek.


Ketergantungan Publik terhadap ChatGPT Semakin Tinggi

Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Platform seperti ChatGPT, Gemini (sebelumnya Bard dari Google), dan DeepSeek semakin banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dari mencari informasi, menulis artikel, hingga meminta nasihat pribadi, AI kini menjadi asisten digital utama bagi jutaan orang.

Namun, di balik kemajuan tersebut, muncul peringatan dari Sam Altman—CEO OpenAI sekaligus tokoh di balik lahirnya ChatGPT. Altman menyatakan bahwa ia heran dengan tingkat kepercayaan pengguna terhadap AI yang masih belum sepenuhnya akurat.


Sam Altman Ceo ChatGPT : “Jangan Terlalu Percaya Teknologi Ini”

ChatGPT
ChatGPT

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari media internasional, Sam Altman mengatakan bahwa banyak orang terlalu mempercayai output dari AI, padahal sistem seperti ChatGPT masih bisa berhalusinasi—yaitu menciptakan informasi yang salah atau tidak akurat.

“Orang-orang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi terhadap ChatGPT, yang sebenarnya menarik, karena AI bisa berhalusinasi,” ujar Altman.
“Seharusnya teknologi seperti ini tidak digunakan dengan kepercayaan penuh,” tambahnya.

Altman menekankan pentingnya tetap bersikap kritis terhadap hasil yang diberikan oleh AI. Hal ini penting mengingat AI tidak memiliki kesadaran dan hanya menyajikan output berdasarkan pola data, bukan fakta absolut.
Baca juga Artikel Lainnya : Meta Gaet Eks Penting OpenAI, Ambisi AI Semakin Menggurita


Halusinasi AI: Kenapa Bisa Terjadi?

Fenomena “halusinasi” dalam konteks AI mengacu pada ketika model kecerdasan buatan menyampaikan informasi yang tidak benar, dibuat-buat, atau tidak relevan. Hal ini bisa terjadi karena:

  • AI mencoba memenuhi permintaan pengguna, meskipun data pendukungnya tidak ada.
  • Kurangnya pemahaman konteks yang mendalam.
  • Overfitting pada data pelatihan yang bias atau terbatas.

Contoh ekstremnya: jika Anda meminta definisi dari istilah yang sebenarnya tidak ada, AI seperti ChatGPT bisa menyajikan jawaban seolah istilah tersebut benar-benar ada, hanya demi “memuaskan” pertanyaan Anda.


Penelitian MIT: Penggunaan AI Bisa Melemahkan Fungsi Otak

Penelitian terbaru dari MIT Media Lab memperkuat kekhawatiran atas dampak jangka panjang penggunaan AI. Dalam studi berjudul Your Brain on ChatGPT, para peneliti menganalisis efek kognitif penggunaan large language model (LLM) seperti ChatGPT terhadap pengguna.

Rangkaian Eksperimen

  1. Kelompok pertama menulis esai dengan bantuan ChatGPT.
  2. Kelompok kedua menggunakan Google Search.
  3. Kelompok ketiga menulis tanpa bantuan teknologi.

Dalam sesi lanjutan, kelompok pertama diminta menulis esai tanpa ChatGPT, sementara kelompok ketiga diizinkan menggunakannya.

Hasil Studi

  • Penurunan signifikan dalam konektivitas pita alfa ditemukan pada kelompok yang terbiasa menggunakan ChatGPT.
  • Pita alfa ini berkaitan dengan kemampuan kognitif otak seperti memori kerja, pengolahan bahasa, dan fokus.

Penelitian ini menimbulkan kekhawatiran bahwa penggunaan AI secara berlebihan, khususnya dalam aktivitas berpikir kritis dan kreatif, dapat mengurangi kapasitas mental manusia.


Daftar AI Populer di Indonesia

Berikut adalah beberapa platform AI yang cukup populer di kalangan masyarakat dan profesional di Indonesia:

1. ChatGPT (OpenAI)

Digunakan luas oleh pelajar, pekerja kreatif, content creator, hingga jurnalis untuk menulis, menyunting, dan brainstorming.

2. Gemini (Google Bard)

Alternatif dari Google yang diintegrasikan dengan sistem pencarian dan produk Google lainnya.

3. Copilot (Microsoft x OpenAI)

Sering digunakan untuk membantu coding dan tugas profesional lainnya di lingkungan Windows dan Office.

4. Midjourney & DALL·E

Digunakan oleh desainer grafis dan kreator konten visual untuk membuat gambar berbasis teks.

5. DeepSeek

AI asal Tiongkok yang mulai banyak digunakan untuk riset dan pengolahan teks akademik, terutama di komunitas teknologi.

6. Claude (Anthropic)

AI alternatif yang mulai dikenal di Indonesia karena pendekatan dialognya yang lebih “manusiawi”.


Kesimpulan: Gunakan AI dengan Cerdas, Bukan Taklid

Teknologi AI seperti ChatGPT memiliki potensi besar untuk membantu manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, sebagai pengguna, kita perlu bijak dan kritis. Jangan sampai kemudahan yang ditawarkan AI justru menggerus kemampuan berpikir mandiri kita.

Sebagaimana peringatan Sam Altman, AI adalah alat bantu—bukan pengganti akal sehat. Maka dari itu, gunakan AI sebagai pelengkap, bukan satu-satunya sumber kebenaran.

Daftar Situs Taruhan Bola Online

Related Posts

6 Pekerjaan yang Terancam Hilang Digantikan Oleh AI

Perubahan Dunia Kerja Akibat Teknologi AI Goalnusantara.com – Perkembangan kecerdasan buatan (AI), robotika, dan teknologi otomatisasi membawa dampak signifikan terhadap dunia kerja. Pergeseran ini tidak terjadi akibat krisis ekonomi atau…

Prediksi Harga Token PI Network (2025–2026): Apakah PI Akan Meledak Setelah Open Mainnet?

Goalnusantara.com – Token PI Network adalah proyek kripto berbasis komunitas yang bertujuan untuk membuat mata uang digital dapat diakses oleh semua orang. Diluncurkan oleh tim dari Stanford University, token PI…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Dean James Gagal Bawa Timnya Raih Trofi Johan Cruyff Shield

  • By admin
  • Agustus 4, 2025
  • 1 views
Dean James Gagal Bawa Timnya Raih Trofi Johan Cruyff Shield

Alejandro Garnacho Resmi Dibekukan Pelatih Ruben Amorim: Ini Alasannya

  • By admin
  • Agustus 4, 2025
  • 2 views
Alejandro Garnacho Resmi Dibekukan Pelatih Ruben Amorim: Ini Alasannya

PSBS Biak Siap Ikuti Kesuksesan Persipura di ISL

  • By admin
  • Agustus 3, 2025
  • 8 views
PSBS Biak Siap Ikuti Kesuksesan Persipura di ISL

Debut Manis Kevin Diks di Moenchengladbach Dengan Sumbang Gol

  • By admin
  • Agustus 3, 2025
  • 6 views
Debut Manis Kevin Diks di Moenchengladbach Dengan Sumbang Gol

Situs Peninggalan Iluminati & Freemason Di Indonesia

  • By admin
  • Agustus 2, 2025
  • 16 views
Situs Peninggalan Iluminati & Freemason Di Indonesia

Zlatan Ibrahimovic Pilih Liburan ke Bali Bersama Keluarga

  • By admin
  • Agustus 2, 2025
  • 6 views
Zlatan Ibrahimovic Pilih Liburan ke Bali Bersama Keluarga