Asisten Patrick Kluivert Yakin Timnas Indonesia Punya Kans
Timnas Indonesia terus menyalakan asa untuk bisa mencatat sejarah dengan tampil di Piala Dunia 2026. Meski tergabung di grup berat bersama Arab Saudi dan Irak pada babak keempat kualifikasi zona Asia, asisten pelatih Patrick Kluivert, Alex Pastoor, menegaskan keyakinannya bahwa Garuda masih memiliki peluang.
Optimisme tersebut bukan tanpa alasan. Selain melihat perkembangan signifikan skuad dalam beberapa laga terakhir, Pastoor juga menyoroti kembalinya dua pemain penting, Ole Romeny dan Maarten Paes, yang diyakini bisa meningkatkan kualitas tim secara signifikan.
“Harapan masyarakat Indonesia sangat besar. Kami menerima ratusan pesan dari suporter yang bermimpi melihat tim ini tampil di Piala Dunia,” ungkap Pastoor dalam wawancara dengan Voetbalprimeur. “Saya percaya itu bukan mimpi kosong, ini bisa menjadi kenyataan jika tim tetap fokus dan disiplin.”
Tantangan Berat Timnas Indonesia di Grup B
Indonesia akan memulai perjuangan di Grup B babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang digelar pada 8–14 Oktober 2025. Seluruh laga berlangsung di King Abdullah Sports City Stadium, Arab Saudi.
- Laga pertama: Indonesia vs Arab Saudi pada 9 Oktober 2025.
- Laga kedua: Indonesia vs Irak pada 12 Oktober 2025.
Di atas kertas, Indonesia memang bukan favorit. Peringkat FIFA Garuda berada di posisi 119, jauh di bawah Arab Saudi (59) dan Irak (58). Statistik itu membuat banyak pengamat menilai peluang Indonesia lolos langsung ke Piala Dunia hanya di bawah 10 persen. Namun Pastoor menegaskan, angka tidak selalu mencerminkan realitas di lapangan.
“Anda harus melihat bukti di lapangan. Indonesia pernah menahan imbang bahkan mengalahkan Arab Saudi. Itu membuktikan kesenjangan ranking bukan sesuatu yang mustahil untuk dipatahkan,” jelas Pastoor.
baca artikel lain : Dua Laga Hidup Mati Timnas IndonesiaMenuju Panggung Dunia
Ole Romeny dan Maarten Paes Jadi Tambahan Kekuatan

Salah satu faktor yang membuat Alex Pastoor optimistis adalah kembalinya dua pemain kunci: Ole Romeny dan Maarten Paes. Romeny, penyerang yang berkarier di Eropa, dikenal memiliki insting gol tajam dan kemampuan membuka ruang bagi rekan setim. Sementara Paes, kiper yang bermain di Major League Soccer (MLS), selama ini menjadi andalan utama di bawah mistar Garuda.
Menurut Pastoor, kehadiran dua pemain ini bisa mengubah dinamika permainan Indonesia. Romeny diyakini mampu menambah variasi serangan, sementara Paes akan memberikan rasa aman di lini belakang dengan pengalaman internasionalnya.
“Setiap tim membutuhkan pemain dengan pengalaman berbeda. Kembalinya Romeny dan Paes adalah kabar baik. Mereka membawa kualitas dan mentalitas yang bisa menular ke seluruh skuad,” ujar Pastoor.
Realistis Tapi Penuh Harapan
Meskipun tetap menyadari bahwa perjalanan menuju Piala Dunia tidak mudah, Alex Pastoor memilih untuk menekankan sisi realistis sekaligus optimistis. Ia menilai, satu-satunya jalan adalah menjaga organisasi permainan, fokus pada detail, serta memaksimalkan setiap peluang yang datang.
“Negara yang kami hadapi memiliki ranking FIFA dua kali lipat lebih tinggi. Tapi kami juga harus ingat, dalam sepak bola segalanya mungkin. Jika bermain sangat terorganisir, Indonesia bisa membuat kejutan,” kata Pastoor.
Sistem kualifikasi membuat tekanan semakin tinggi. Hanya juara grup yang otomatis melangkah ke Piala Dunia 2026, sementara tim peringkat kedua harus melakoni playoff melawan wakil dari konfederasi lain.
Dukungan Suporter Jadi Motivasi Tambahan
Bagi Pastoor, salah satu faktor pembeda Indonesia dibandingkan tim lain adalah dukungan penuh dari suporter. Menurutnya, semangat besar masyarakat yang terus mengirimkan doa dan dukungan bisa menjadi energi tambahan bagi para pemain.
“Setiap pesan, setiap dukungan dari fans, adalah bahan bakar semangat bagi para pemain. Mereka tahu bahwa seluruh bangsa menaruh harapan pada mereka,” tegas Pastoor.
Fokus ke Laga Perdana
Menghadapi Arab Saudi di laga perdana akan menjadi ujian berat bagi Indonesia. Pastoor menilai, hasil pertandingan pembuka bisa sangat menentukan arah perjalanan Garuda di Grup B. Jika mampu meraih poin, kepercayaan diri tim akan meningkat menghadapi laga berikutnya kontra Irak.
“Pertandingan pertama selalu krusial. Jika Indonesia bisa mencuri poin dari Arab Saudi, maka peluang terbuka lebih lebar,” kata Pastoor.






