admin
Dewa United Tak Berkutik di Markas Borneo FC
Ambisi Dewa United untuk mencuri poin dari markas Borneo FC harus pupus setelah mereka menelan kekalahan telak dengan skor 0-4 di Stadion Segiri, Samarinda, Rabu (5/11/2025) malam WIB. Pertandingan pekan ke-10 Super League 2025/2026 ini menjadi mimpi buruk bagi skuad asuhan Jan Olde Riekerink, yang gagal mengimbangi permainan agresif tuan rumah.
Borneo FC tampil dominan sejak awal laga. Bermain di hadapan ribuan suporter sendiri, Pesut Etam langsung menekan pertahanan Dewa United melalui kombinasi cepat lini depan mereka. Hasilnya, tiga gol dari Christophe Nduwarugira, Mariano Peralta (dua gol, termasuk satu penalti), dan Joel Vinicius memastikan Borneo FC mempertahankan rekor sempurna dengan sembilan kemenangan beruntun.
Sementara itu, kekalahan ini membuat posisi Dewa United kian terpuruk di papan bawah klasemen. Dari 10 pertandingan, Banten Warriors hanya mampu mengumpulkan 10 poin dan kini berada di peringkat ke-13, jauh dari zona aman untuk bersaing di papan atas.
Borneo FC Unggul Cepat, Dewa United Tertekan
Sejak peluit awal dibunyikan, Borneo FC langsung mengambil inisiatif serangan. Tekanan mereka membuahkan hasil di menit ke-16 melalui situasi bola mati. Umpan sepak pojok Maicon Souza berhasil ditanduk keras oleh Christophe Nduwarugira yang lepas dari kawalan bek Dewa United. Bola menghujam ke gawang Sonny Stevens, dan skor berubah menjadi 1-0 untuk Borneo FC.
Gol cepat ini membuat Dewa United berusaha keluar dari tekanan dengan memainkan bola di lini tengah. Namun, koordinasi antarlini mereka tampak rapuh. Barisan pertahanan yang dikomandoi Cassio Scheid beberapa kali kesulitan menghadapi pergerakan lincah trio penyerang Borneo FC.
Meski sesekali mencoba membalas lewat serangan balik, Dewa United justru lebih sering kehilangan bola. Jaja dan Rafael Struick tak banyak mendapatkan ruang karena pressing tinggi dari para pemain Borneo. Babak pertama pun berakhir dengan keunggulan 1-0 bagi tuan rumah.
Petaka Datang di Babak Kedua
Memasuki babak kedua, Dewa United mencoba meningkatkan tempo permainan. Namun, usaha mereka justru berujung pada kesalahan fatal. Di menit ke-70, Cassio Scheid menjatuhkan Joel Vinicius di dalam kotak penalti, membuat wasit tanpa ragu menunjuk titik putih.
baca artikel lainnya : Pertahanan Timnas Indonesia Akan Di Uji Bintang Muda Brazil
Mariano Peralta, yang tampil percaya diri sebagai eksekutor, berhasil menggandakan keunggulan Borneo FC. Tendangan kerasnya ke sisi kanan bawah gawang membuat Sonny Stevens mati langkah. Skor berubah menjadi 2-0, dan moral para pemain Dewa United mulai turun.
Tak berhenti sampai di situ, gempuran Borneo terus berlanjut. Hanya sembilan menit berselang, Joel Vinicius ikut mencatatkan namanya di papan skor. Bermula dari serangan sisi kiri, sepakan Caxambu mengenai tiang gawang dan bola rebound langsung disambar Vinicius menjadi gol ketiga.
Dengan keunggulan 3-0, Borneo FC semakin nyaman menguasai pertandingan. Dewa United mencoba bermain lebih terbuka untuk mencari gol hiburan, namun upaya mereka justru membuka ruang di lini belakang.
Dewa United Kehilangan Fokus di Akhir Laga
Di penghujung pertandingan, alih-alih memperkecil ketertinggalan, Dewa United justru kembali kebobolan. Sebuah umpan panjang dari lini belakang Borneo FC berhasil diterima Mariano Peralta yang lolos dari jebakan offside. Penyerang asal Argentina itu dengan tenang mengecoh Stevens sebelum menembak bola ke gawang kosong.
Gol di masa injury time tersebut menutup pertandingan dengan skor 4-0 untuk kemenangan Borneo FC. Hasil ini memperpanjang rekor sempurna Pesut Etam menjadi sembilan kemenangan beruntun sekaligus memperkokoh posisi mereka di puncak klasemen Super League dengan 27 poin, unggul tujuh poin dari Persija Jakarta yang berada di posisi kedua.
Sementara itu, Dewa United harus segera berbenah. Dalam 10 laga terakhir, mereka baru meraih dua kemenangan dan empat kali kalah. Sektor pertahanan menjadi perhatian utama setelah kebobolan total 16 gol sejauh ini.
Evaluasi untuk Dewa United
Pelatih Jan Olde Riekerink menilai bahwa kekalahan ini menjadi pelajaran penting bagi timnya untuk memperbaiki disiplin taktik dan efektivitas serangan. Ia mengakui bahwa Borneo FC tampil lebih agresif dan memiliki organisasi permainan yang jauh lebih baik.
“Kami tahu Borneo adalah tim dengan kualitas tinggi. Mereka memanfaatkan setiap kesalahan kami dengan sangat efektif. Kami harus lebih fokus dan belajar dari laga ini,” ujar Jan dalam konferensi pers usai pertandingan.
Beberapa pemain Dewa United seperti Egy Maulana Vikri dan Rafael Struick sempat mencoba menciptakan peluang, namun minimnya kreativitas di lini tengah membuat mereka kesulitan membongkar pertahanan tuan rumah.
Dalam beberapa pertandingan ke depan, Dewa United harus segera bangkit agar tidak terjebak lebih dalam di papan bawah. Pertandingan selanjutnya akan menjadi momentum penting untuk memutus tren negatif dan mengembalikan kepercayaan diri tim.
Dewa United Harus Segera Bangkit
Kekalahan dari Borneo FC menunjukkan bahwa Dewa United masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Mereka harus memperbaiki koordinasi lini belakang, menambah variasi serangan, serta meningkatkan determinasi sejak awal laga.
Meski demikian, perjalanan musim ini masih panjang. Dengan materi pemain muda potensial dan pengalaman di level Asia melalui ajang AFC Challenge League, Dewa United tetap memiliki peluang untuk memperbaiki posisi di klasemen jika mampu menemukan konsistensi permainan.
“Kami akan belajar dari kekalahan ini. Masih banyak pertandingan tersisa, dan kami akan berusaha bangkit secepatnya,” tegas kapten Dewa United dalam wawancara pascalaga.
