Duel Sengit Menanti Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
Timnas Indonesia U-17 tengah bersiap menghadapi tantangan berat di Piala Dunia U-17 2025. Setelah menelan kekalahan 1-3 dari Zambia pada laga perdana, skuad Garuda Muda akan berhadapan dengan salah satu tim favorit juara, Brasil U-17, pada Jumat (7/11/2025) malam waktu Indonesia di Aspire Zone Pitch 7, Doha, Qatar.
Pertandingan ini menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menjaga peluang lolos ke fase gugur. Saat ini, Timnas Indonesia menempati peringkat ketiga Grup H tanpa poin, sementara Brasil memimpin klasemen dengan tiga poin setelah menang telak 7-0 atas Honduras.
Untuk bisa bersaing, tim asuhan Nova Arianto dituntut tampil lebih solid, terutama di sektor pertahanan yang akan diuji habis-habisan oleh agresivitas para penyerang muda Brasil. Salah satu pemain yang jadi sorotan utama adalah Gabriel Mec, bintang muda Canarinha yang sedang naik daun di turnamen ini.
Gabriel Mec, Motor Serangan Maut Brasil U-17

Gabriel Mec Sang Predator U17 Brazil Jadi Momok Bagi Barisan Belakang Timnas Indonesia
Nama Gabriel Mec mendadak menjadi buah bibir setelah tampil luar biasa di laga perdana Brasil. Pemain bernomor punggung 10 itu ikut mencetak gol dalam kemenangan besar 7-0 atas Honduras, dan penampilannya menuai pujian luas dari media internasional.
ESPN Brasil menyebutnya sebagai “bintang baru yang siap mewarisi kejayaan sepak bola Negeri Samba.” Sementara media Spanyol menulis, “Brasil mengungkap bintang barunya. Kemenangan bersejarah Canarinha hadir melalui performa menonjol Gabriel Mec yang menjanjikan masa depan cerah.”
Gelandang serang yang kini memperkuat Gremio itu dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam mengatur tempo permainan, membaca ruang, dan mengeksekusi peluang dari berbagai posisi. Kombinasi teknik tinggi, kecepatan, serta visi bermain yang matang menjadikannya ancaman nyata bagi siapa pun yang menghadapi Brasil di ajang ini.
Tak hanya piawai mencetak gol, Gabriel Mec juga kerap menjadi arsitek serangan lewat umpan-umpan terukur yang mematikan. Dengan gaya bermain yang dinamis dan kreatif, ia disebut-sebut sebagai “penerus Neymar” di level usia muda.
Minat Klub Eropa dan Nilai Fantastis
Performa impresif Gabriel Mec di pentas internasional membuatnya kini menjadi incaran sejumlah klub besar Eropa. Menurut laporan media Brasil, Shakhtar Donetsk sempat mengajukan tawaran sebesar 15 juta euro untuk memboyongnya, namun Gremio menolak mentah-mentah.
Tak hanya Shakhtar, klub-klub elite seperti Inter Milan, Arsenal, dan Borussia Dortmund juga disebut memantau perkembangannya. Gremio kabarnya telah memasang klausul pelepasan sebesar 50 juta euro — angka fantastis untuk pemain berusia 17 tahun.
Minat besar dari klub-klub papan atas Eropa membuktikan bahwa Gabriel Mec bukan sekadar pemain muda biasa. Ia dianggap memiliki kualitas teknis dan mental yang sudah matang, sesuatu yang jarang dimiliki pemain seusianya.
baca artikel lainnya : FIFA Tolak Banding FAM Perihal Naturalisasi Timnas Malaysia
Tantangan Berat untuk Barisan Pertahanan Timnas Indonesia U-17
Menghadapi Brasil yang sedang dalam performa terbaik jelas menjadi ujian besar bagi Timnas Indonesia U-17. Pelatih Nova Arianto diyakini akan melakukan rotasi di lini belakang demi mengantisipasi pergerakan cepat para pemain depan Brasil, khususnya Gabriel Mec dan Dell, penyerang muda yang dijuluki “Haaland dari Bahia”.
Dalam laga melawan Honduras, Dell mencetak dua gol dan menunjukkan ketajaman luar biasa di depan gawang. Kombinasi Gabriel Mec dan Dell menjadi duet mematikan yang bisa membahayakan lini belakang Garuda Muda kapan pun mereka mendapatkan ruang.
Pertahanan Indonesia harus mampu menjaga konsentrasi penuh selama 90 menit. Bek seperti Ida Bagus Putu Cahya dan Lucas Lee dituntut tampil disiplin, sementara kiper Dafa Gasemi harus siap menghadapi gempuran serangan cepat Brasil.
Nova Arianto menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang. Dalam sesi latihan terakhir, pelatih berlisensi AFC Pro itu dikabarkan menekankan peningkatan koordinasi antar lini serta kecepatan transisi saat kehilangan bola.
“Kami tahu Brasil adalah tim besar dengan pemain-pemain hebat. Tapi kami tidak boleh gentar. Anak-anak harus bermain disiplin, fokus, dan berani. Kami ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar Nova Arianto dalam konferensi pers jelang laga.
Garuda Muda Dituntut Bangkit
Meski peluang untuk menahan Brasil terlihat sulit, Timnas Indonesia U-17 diharapkan bisa tampil lebih baik dibanding laga pembuka melawan Zambia. Dukungan publik Indonesia yang membludak di Doha diyakini akan menjadi energi tambahan bagi para pemain muda Garuda.
Bintang muda seperti Zahaby Gholy, yang mencetak satu-satunya gol ke gawang Zambia, akan kembali diandalkan untuk memimpin serangan. Kombinasi Gholy dan Mierza Firjatullah diharapkan bisa memberi tekanan ke lini pertahanan Brasil yang belum benar-benar teruji.
Dengan semangat juang tinggi dan motivasi untuk bangkit, Garuda Muda tetap memiliki peluang mencuri hasil positif. Piala Dunia U-17 2025 menjadi panggung pembuktian generasi muda Indonesia untuk menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dengan tim-tim besar dunia.
“Kami tahu Brasil kuat, tapi kami juga punya tekad yang sama kuatnya. Kami akan berjuang untuk membawa nama Indonesia dengan bangga,” kata kapten tim dalam sesi latihan.






