admin
Dewa United Tampil Gemilang dan Kunci Status Juara Grup E
Dewa United kembali menunjukkan dominasinya di kancah Asia. Klub berjuluk Banten Warriors itu tampil luar biasa ketika menundukkan wakil Myanmar, Shan United, dengan skor telak 4-1 pada laga terakhir Grup E AFC Challenge League 2025/2026 di Indomilk Arena, Minggu (1/11/2025) malam WIB.
Kemenangan ini memastikan Dewa United finis sebagai juara Grup E dengan koleksi tujuh poin, unggul selisih gol atas Phnom Penh Crown yang menempati posisi kedua. Hasil tersebut juga memastikan mereka melangkah ke babak perempat final turnamen antarklub Asia Tenggara tersebut dengan status pemuncak grup.
Laga ini menjadi lebih istimewa karena Rafael Struick akhirnya berhasil memecah kebuntuan gol setelah sekian lama puasa mencetak angka. Striker muda Timnas Indonesia itu mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-61, sekaligus mempertegas dominasi Dewa United atas tamunya.
Start Sempurna: Egy Maulana Buka Keunggulan Lebih Dulu
Dewa United tampil percaya diri sejak awal laga. Bermain di hadapan ribuan suporter sendiri di Indomilk Arena, pasukan Jan Olde Riekerink langsung menekan pertahanan Shan United.
Tekanan tersebut berbuah hasil cepat. Baru 10 menit pertandingan berjalan, Egy Maulana Vikri sukses membuka keunggulan bagi tuan rumah. Menerima umpan terobosan dari Alexis Messidoro, Egy dengan tenang menaklukkan kiper lawan lewat sepakan mendatar ke sudut kanan gawang.
Gol cepat itu membuat semangat para pemain Dewa United semakin membara. Tidak hanya aktif menyerang, mereka juga menunjukkan kedisiplinan luar biasa dalam menjaga kedalaman lini tengah dan bertahan dengan rapat saat Shan United mencoba membalas.
Kombinasi Mematikan Egy dan Jaja
Keunggulan satu gol tidak membuat Dewa United menurunkan tempo. Justru pada menit ke-20, kombinasi apik Egy Maulana kembali menjadi mimpi buruk bagi pertahanan Shan United.
Kali ini, Egy berperan sebagai kreator. Ia melewati dua pemain lawan di sisi kanan lapangan sebelum mengirim umpan silang matang ke kotak penalti. Jaja Silva, gelandang asal Brasil yang menjadi motor permainan Dewa United, menyambar bola dengan sontekan keras yang membuat skor berubah menjadi 2-0.
Gol itu menjadi bukti kuat betapa solidnya lini serang Dewa United musim ini. Kolaborasi antara pemain lokal dan asing berjalan sangat efektif, dengan Egy dan Jaja tampil sebagai duet maut yang sulit dihentikan.
Shan United Balas, Tapi Tak Cukup
Meski tertinggal dua gol, Shan United tidak menyerah begitu saja. Klub asal Myanmar itu sempat memperkecil kedudukan di menit ke-42 lewat aksi Matheus Souza, yang memanfaatkan bola muntah hasil tepisan kiper Dewa United.
Skor 2-1 menutup babak pertama, namun secara keseluruhan permainan masih berada di bawah kendali tuan rumah. Cremonese — eh, maksudnya, Dewa United — tampak lebih tenang dan dominan dalam penguasaan bola, sementara Shan United hanya mengandalkan serangan balik cepat yang mudah dipatahkan duet bek tengah Fabiano Beltrame dan Risto Mitrevski.
Babak Kedua: Dewa United Kian Ganas
Memasuki paruh kedua, Dewa United langsung kembali menekan. Mereka tidak ingin memberikan ruang bagi Shan United untuk mengembangkan permainan.
Usaha itu langsung membuahkan hasil saat wasit menunjuk titik putih setelah Jaja Silva dijatuhkan di kotak penalti. Eksekusi dilakukan dengan sempurna oleh Alexis Messidoro pada menit ke-58. Bola tendangannya ke arah kiri gawang gagal dijangkau kiper Shan United, mengubah skor menjadi 3-1.
Tak berhenti sampai di situ, hanya tiga menit berselang, publik Indomilk Arena kembali bergemuruh. Kali ini giliran Rafael Struick yang mencatatkan namanya di papan skor.
Rafael Struick Akhirnya Pecah Telur
Gol yang dinanti akhirnya datang! Setelah melalui periode panjang tanpa mencetak gol baik di level klub maupun Timnas, Rafael Struick akhirnya pecah telur.
Gol Struick tercipta pada menit ke-61 setelah ia menerima umpan cutback dari Egy Maulana Vikri di sisi kanan. Dengan satu sentuhan, Struick melepaskan sepakan keras kaki kiri yang tak mampu dibendung kiper Shan United.
Gol tersebut tidak hanya menambah keunggulan Dewa United menjadi 4-1, tapi juga menjadi pelepas beban besar bagi sang striker muda.
Bagi Struick, ini bukan sekadar gol biasa. Ini adalah simbol kebangkitan setelah sempat mengalami periode sulit sejak bergabung dengan Dewa United awal musim lalu.
“Gol ini sangat berarti bagi saya. Saya berterima kasih kepada pelatih dan rekan setim yang selalu percaya. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk saya dan tim,” ujar Struick usai pertandingan.
Dewa United Puncaki Grup E dan Siap Hadapi Manila Digger
Dengan kemenangan besar ini, Dewa United mengakhiri fase grup dengan catatan impresif: tujuh poin dari tiga laga, hasil dari dua kemenangan dan satu hasil imbang. Mereka unggul selisih gol atas Phnom Penh Crown dan berhak melaju ke babak perempat final AFC Challenge League 2025/2026.
Di babak delapan besar nanti, Dewa United akan menghadapi Manila Digger, runner-up Grup D asal Filipina. Duel tersebut diprediksi berlangsung ketat mengingat Manila juga dikenal sebagai tim yang punya lini serang tajam.
Pelatih Jan Olde Riekerink mengaku puas dengan performa anak asuhnya, terutama karena mereka bermain efektif dan solid di semua lini. “Kami tampil disiplin sejak awal. Pemain-pemain menunjukkan karakter kuat, dan tentu saya senang melihat Struick akhirnya mencetak gol,” ujarnya dalam konferensi pers pascalaga.
baca juga artikel lainnya : Rafael Struick Semakin Tenggelam Bersama Dewa United
Evaluasi dan Tantangan ke Depan
Meski menang besar, pelatih asal Belanda itu tetap menekankan pentingnya evaluasi. Menurutnya, masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki, terutama dalam menjaga konsentrasi saat unggul.
“Kami sempat kehilangan fokus di akhir babak pertama. Itu tidak boleh terjadi lagi di laga-laga penting berikutnya,” tegas Riekerink.
Namun secara keseluruhan, performa Dewa United dalam kompetisi AFC Challenge League kali ini dinilai sebagai langkah maju yang signifikan. Klub yang baru beberapa tahun berdiri itu berhasil membuktikan diri mampu bersaing di level Asia dengan filosofi permainan modern dan kolektivitas tinggi.
Harapan Baru: Sinergi Antara Egy dan Struick
Laga melawan Shan United juga menandai munculnya chemistry baru antara Egy Maulana Vikri dan Rafael Struick. Kombinasi keduanya beberapa kali menghasilkan peluang berbahaya.
Jika sinergi ini terus berkembang, bukan tidak mungkin keduanya akan menjadi duet mematikan Dewa United di fase gugur AFC Challenge League nanti. Selain menjadi kabar baik untuk klub, performa mereka juga bisa menjadi modal berharga bagi Timnas Indonesia dalam laga-laga internasional ke depan.
Dewa United, Dari Banten Menuju Asia
Kemenangan atas Shan United menegaskan posisi Dewa United sebagai salah satu kekuatan baru di sepak bola Indonesia. Dengan manajemen profesional, pelatih berpengalaman, dan deretan pemain muda potensial, mereka kini mulai menorehkan jejak di kompetisi regional.
Langkah ke babak perempat final AFC Challenge League menjadi bukti bahwa klub ini tidak hanya berambisi di level domestik, tetapi juga berani menatap panggung Asia.
Para pendukung Banten Warriors kini boleh bermimpi lebih jauh—melihat tim kebanggaannya melangkah menuju semifinal, atau bahkan menantang tim-tim besar Asia Tenggara di laga puncak.
