Thailand Siapkan Amunisi Baru untuk Kualifikasi Piala Asia 2027
Sepak bola Asia Tenggara kembali diramaikan oleh kabar menarik dari Negeri Gajah Putih. Jude Soonsup-Bell, penyerang muda berdarah Thailand yang pernah menimba ilmu di akademi Chelsea, dikabarkan akan segera memperkuat Timnas Thailand. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Federasi Sepakbola Thailand (FAT) untuk memperkuat skuad mereka menjelang Kualifikasi Piala Asia 2027.
Ketua Umum FAT, Madam Pang, diketahui tengah mengurus proses administratif agar Jude bisa segera bergabung dan tampil dalam pertandingan resmi bersama Thailand. Dalam waktu dekat, Tim Gajah Perang dijadwalkan menghadapi Sri Lanka di babak lanjutan Kualifikasi Piala Asia, serta melakoni satu laga uji coba pada FIFA Matchday November 2025.
Kabar pemanggilan Jude Soonsup-Bell ini langsung menjadi topik hangat di kalangan pecinta sepak bola Asia Tenggara. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan dimensi baru dalam lini depan Thailand, yang selama ini dikenal kuat dalam penguasaan bola tetapi kerap kekurangan striker dengan insting tajam.
Profil Jude Soonsup-Bell: Berdarah Thailand, Berkarier di Inggris
Jude Soonsup-Bell lahir di Chippenham, Inggris, pada 10 Januari 2004. Ia memiliki darah campuran — sang ibu berasal dari Thailand, sementara ayahnya warga negara Inggris. Dengan latar belakang ini, Jude memiliki dua kewarganegaraan dan berpeluang besar untuk membela Thailand di level internasional tanpa harus melalui proses naturalisasi yang rumit.
Sejak kecil, Jude menunjukkan bakat besar di dunia sepak bola. Ia bergabung dengan akademi Chelsea pada tahun 2020 dan langsung mencuri perhatian pelatih akademi karena ketajamannya di depan gawang. Selama di akademi The Blues, Jude sempat bermain untuk tim Chelsea U-18 dan U-23, di mana ia menjadi salah satu top skor dalam beberapa kompetisi junior.
baca artikel lainnya : Rivalitas Abadi Lionel Messi & Ronaldo Capai 1000 Gol
Pada awal 2023, Jude pindah ke Tottenham Hotspur untuk mencari kesempatan bermain lebih banyak. Namun, kariernya di sana tidak berlangsung lama. Setahun kemudian, ia memutuskan untuk menjajal pengalaman di luar Inggris dengan bergabung ke Cordoba CF di Spanyol, sebelum sempat dipinjamkan ke Atlético Sanluqueño.
Kini, pada musim panas 2025, Grimsby Town, klub kasta keempat Liga Inggris (League Two), resmi merekrut Jude. Meskipun bermain di divisi bawah, kehadirannya di klub tersebut diharapkan dapat memberikan waktu bermain yang cukup untuk terus mengasah ketajamannya sebelum akhirnya dipanggil membela negara leluhurnya.
Calon Pemain Naturalisasi Tanpa Proses Rumit

Jude Soonsup-Bell Pemain Naturalisasi Thailand
Berbeda dengan Indonesia atau Malaysia yang memiliki prosedur panjang dalam hal naturalisasi pemain, Thailand memberlakukan aturan kewarganegaraan ganda. Artinya, pemain seperti Jude Soonsup-Bell tidak perlu melalui proses legalisasi panjang atau pengesahan kewarganegaraan baru.
Hal ini membuat proses adaptasi dan legalitasnya untuk bermain di Timnas Thailand berjalan lebih cepat. Menurut laporan dari media lokal Bangkok Post, FAT hanya perlu memastikan dokumen administratif yang membuktikan garis keturunan ibunya serta validitas paspor Thailand milik Jude.
“FAT sangat berkomitmen untuk memperkuat tim nasional dengan cara yang sah dan efektif. Kami ingin memanfaatkan talenta-talenta keturunan Thailand yang tersebar di seluruh dunia,” ujar Madam Pang dalam konferensi pers di Bangkok. “Jude Soonsup-Bell adalah contoh bagaimana pemain muda berdarah Thailand bisa membawa nilai lebih bagi tim nasional.”
Jejak di Timnas Inggris dan Perubahan Haluan ke Thailand
Sebelum memilih membela Thailand, Jude Soonsup-Bell sempat menjadi bagian dari Timnas Inggris kelompok umur, mulai dari U-15 hingga U-19. Di periode itu, ia tampil mengesankan dengan mencetak sejumlah gol dalam turnamen-turnamen Eropa usia muda. Ia bahkan sempat disebut sebagai salah satu prospek paling menjanjikan di akademi Chelsea.
Namun, ketatnya persaingan di Timnas Inggris senior membuat peluangnya untuk menembus skuad utama terasa sangat berat. Oleh karena itu, pilihan membela Thailand menjadi langkah logis sekaligus emosional bagi Jude. Ia ingin menghormati darah Thailand dari ibunya dan berkontribusi bagi perkembangan sepak bola di Asia Tenggara.
“Thailand adalah bagian dari diri saya. Saya bangga dengan akar keluarga saya dan ingin membantu negara ini mencapai prestasi lebih tinggi di level Asia,” kata Jude dalam wawancara dengan media Inggris, The Athletic.
Harapan Besar untuk Tim Gajah Perang
Kehadiran Jude Soonsup-Bell diyakini dapat memperkaya variasi serangan Thailand yang selama ini bergantung pada pemain lokal seperti Teerasil Dangda dan Supachai Chaided. Dengan usia yang masih muda, Jude bisa menjadi bagian dari proyek jangka panjang Tim Gajah Perang untuk membangun generasi baru pemain dengan kualitas internasional.
Pelatih kepala timnas gajah perang , Masatada Ishii, disebut sudah memantau permainan Jude sejak di akademi Chelsea. Ia menilai striker muda ini memiliki karakteristik permainan modern — cepat, lincah, serta punya insting gol tinggi di kotak penalti.
“Jude memiliki gaya bermain yang mirip dengan Harry Kane, tapi dengan kecepatan lebih baik di ruang sempit,” ujar seorang analis sepak bola Thailand kepada Siam Sport. “Jika dia bisa beradaptasi dengan cepat di level Asia, Thailand akan punya striker yang benar-benar berbeda dari generasi sebelumnya.”
Tren Pemain Keturunan dan Naturalisasi di Asia Tenggara
Fenomena pemain keturunan dan pemain naturalisasi kini menjadi tren baru di kawasan Asia Tenggara. Indonesia, Malaysia, dan Filipina sudah lebih dulu memanfaatkan pemain diaspora untuk meningkatkan kualitas tim nasionalnya. Kini, Thailand tampaknya mulai melirik potensi yang sama.
Namun, berbeda dari Indonesia yang melakukan naturalisasi formal seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Rafael Struick, Thailand memilih jalur pemain keturunan yang sudah memiliki paspor ganda sejak lahir. Hal ini membuat proses perekrutan lebih cepat dan efisien, tanpa perlu persetujuan politik atau hukum tambahan.
Menurut pengamat sepak bola ASEAN, Prawit Charoensuk, langkah Thailand mendatangkan Jude adalah bentuk evolusi strategi sepak bola nasional. “Thailand selama ini dikenal sebagai negara yang mengandalkan talenta lokal. Tapi dalam sepak bola modern, kolaborasi antara pemain lokal dan pemain diaspora adalah hal yang wajar. Itu yang membuat kompetisi semakin sehat,” ujarnya.
Masa Depan Jude Soonsup-Bell di Timnas Thailand
Dengan usia baru 21 tahun, Jude Soonsup-Bell masih memiliki perjalanan panjang dalam karier internasionalnya. FAT menargetkan agar ia bisa tampil pada laga uji coba FIFA Matchday di bulan November mendatang sebagai debut tidak resmi, sebelum didaftarkan ke skuad utama untuk Kualifikasi Piala Asia 2027.
Jika proses administrasi berjalan lancar, Jude bisa langsung menjadi bagian penting dalam skuad masa depan Thai. Bukan tidak mungkin, ia akan menjadi wajah baru generasi Gajah Perang berikutnya bersama pemain muda lain seperti Suphanat Mueanta dan Ekanit Panya.
Babak Baru Pemain Naturalisasi di Asia Tenggara
Kehadiran Jude Soonsup-Bell menjadi simbol perubahan arah sepak bola Gajah Perang menuju era baru, di mana pemain keturunan atau calon pemain naturalisasi menjadi bagian penting dalam strategi jangka panjang. Dengan darah Thai yang mengalir dalam dirinya dan pengalaman bermain di Eropa, Jude berpotensi menjadi aset berharga untuk memperkuat lini depan tim nasional.
Langkah Thai ini sekaligus menunjukkan bahwa negara-negara ASEAN mulai serius membangun kekuatan kompetitif di kancah Asia. Dalam beberapa tahun ke depan, Asia Tenggara mungkin akan dipenuhi oleh wajah-wajah baru — para pemain diaspora yang membawa semangat, teknik, dan pengalaman internasional untuk mengangkat nama bangsa mereka.






