Dua Kekalahan Beruntun yang Berdampak Besar Ranking Timnas
Harapan untuk menjaga posisi di ranking timnas dunia di FIFA harus pupus setelah menelan dua kekalahan beruntun pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kekalahan dari Arab Saudi dan Irak tidak hanya menutup peluang Indonesia menuju Piala Dunia, tetapi juga berdampak langsung terhadap ranking timnas Indonesia di FIFA.
Bertanding di King Abdullah Sports City Stadium, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB, skuad Garuda tumbang 0-1 dari Irak. Gol semata wayang dicetak pemain muda Irak, Zidane Iqbal, melalui tendangan jarak jauh di menit ke-76. Hasil itu memperpanjang tren negatif Indonesia setelah sebelumnya juga kalah 2-3 dari Arab Saudi.
Dua kekalahan tersebut membuat Indonesia kehilangan momentum sekaligus poin penting dalam perhitungan ranking FIFA. Menurut proyeksi situs Football Ranking, Indonesia kehilangan sekitar 13,21 poin dan kini mengoleksi total 1.144,73 poin, yang membuat posisinya turun ke peringkat 122 dunia.
Ranking Timnas Disalip Malaysia di FIFA
Penurunan peringkat Indonesia menjadi kabar kurang menggembirakan, terutama karena posisi Garuda kini berpotensi disalip oleh Timnas Malaysia. Harimau Malaya, julukan tim nasional Malaysia, berhasil mengumpulkan 1.155 poin dan saat ini menempati peringkat ke-119 dunia.
Malaysia masih berpeluang menambah poin karena akan menghadapi Laos dalam lanjutan pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2027. Jika menang, maka Malaysia bisa semakin menjauh dari Indonesia di daftar ranking FIFA zona Asia Tenggara (ASEAN).
Bagi Indonesia, situasi ini menjadi peringatan serius. Dalam beberapa tahun terakhir, Garuda sempat berada di atas Malaysia secara peringkat global dan regional. Namun hasil negatif dalam dua laga terakhir membuat jarak antara kedua negara kembali melebar.
Negara ASEAN Lain Terus Naik

Sementara Indonesia mengalami penurunan, sejumlah negara ASEAN justru menunjukkan tren positif di peringkat FIFA. Thailand, misalnya, kembali menembus 100 besar dunia setelah menang 2-0 atas Taiwan di ajang Kualifikasi Piala Asia 2027. Tim Gajah Perang kini mengoleksi 1.188 poin dan berpeluang menambahnya jika kembali menang dalam laga kedua melawan Taiwan pada 14 Oktober 2025.
Tak hanya Thailand, Vietnam juga mencatatkan kenaikan peringkat ke posisi 113 dunia setelah menang 3-1 atas Nepal. Dengan performa stabil dan dominasi di kawasan ASEAN, Vietnam tetap menjadi tim Asia Tenggara dengan peringkat tertinggi.
Di sisi lain, Filipina masih tertahan di posisi 141 dunia dengan 1.074 poin. Meski demikian, The Azkals tetap menjadi salah satu tim dengan potensi besar untuk mengejar ketertinggalan jika mampu tampil konsisten di ajang internasional mendatang.
Dampak Kekalahan terhadap Peringkat dan Kepercayaan Diri
Kekalahan beruntun dari dua tim kuat Asia seperti Arab Saudi dan Irak memang bisa dimaklumi secara kualitas, namun efeknya terhadap ranking timnas Indonesia cukup signifikan. Penurunan peringkat ini menunjukkan bahwa setiap hasil negatif di laga resmi FIFA berpengaruh besar terhadap posisi dalam daftar dunia.
baca artikel lainnya : Prestasi Kelam Patrick Kluivert Bersama Timnas Indonesia
Selain itu, kepercayaan diri skuad Garuda juga terpengaruh. Setelah berhasil menembus babak keempat Kualifikasi Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah, ekspektasi publik meningkat. Namun, dua kekalahan ini membuat mimpi tampil di panggung dunia harus tertunda hingga edisi berikutnya pada tahun 2030.
Banyak pihak menilai bahwa penurunan peringkat ini bukan semata akibat hasil pertandingan, melainkan juga karena kurangnya konsistensi dan kesiapan menghadapi tim-tim papan atas Asia. Dalam dua pertandingan terakhir, Indonesia tampil disiplin namun sering kehilangan fokus di menit-menit krusial, terutama dalam transisi bertahan.
Perlu Evaluasi dan Strategi Baru dari PSSI
Dengan situasi ini, PSSI dihadapkan pada pekerjaan besar untuk menjaga stabilitas performa dan memperbaiki posisi Indonesia di peringkat dunia. Setelah kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026, langkah evaluasi terhadap pelatih, taktik, hingga program pembinaan pemain muda menjadi hal yang mendesak.
Beberapa pengamat menilai bahwa fokus utama ke depan bukan hanya mengejar peringkat FIFA, tetapi memastikan Indonesia memiliki fondasi permainan yang kuat. Program pelatihan berjenjang, peningkatan kualitas kompetisi lokal, serta kesempatan lebih banyak bagi pemain muda untuk tampil di level internasional menjadi kunci penting dalam membangun kembali kepercayaan diri Garuda.
Selain itu, pertandingan persahabatan internasional melawan tim-tim berperingkat tinggi juga diperlukan untuk menambah poin dan pengalaman. Setiap laga FIFA Matchday merupakan kesempatan emas untuk memperbaiki ranking timnas, asalkan dihadapi dengan persiapan dan strategi yang matang.






