admin
Pertandingan Krusial Indonesia Dipimpin Ahmad Al Ali
Ahmad Al Ali akan pimpin laga Timnas Indonesia di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Skuad Garuda dijadwalkan berduel dengan Arab Saudi di King Abdullah Sports City, Kamis (9/10/2025). Pertandingan ini menjadi salah satu penentu langkah Indonesia dalam upaya mengejar tiket menuju Piala Dunia.
Namun, jelang duel sengit tersebut, perhatian publik justru tertuju pada sosok pengadil lapangan. Wasit Ahmad Al Ali, asal Kuwait, ditunjuk untuk memimpin pertandingan Arab Saudi kontra Indonesia. Keputusan ini menimbulkan kontroversi, terutama karena adanya hubungan geografis dan budaya antara Kuwait dan Arab Saudi.
PSSI Ajukan Keberatan
Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) sempat mengajukan protes resmi kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). PSSI menilai, penunjukan Ahmad Al Ali berpotensi menimbulkan konflik kepentingan dan meragukan netralitas wasit.
baca artikel lainnya : Timnas Malaysia Hadapi Deadline FIFA Terkait Kasus Naturalisasi Pemain
“Arab Saudi dan Kuwait sama-sama berasal dari kawasan Timur Tengah. Kami khawatir keputusan-keputusan penting dalam pertandingan tidak akan sepenuhnya objektif,” ujar salah satu pejabat PSSI.
Namun, keberatan tersebut tidak dikabulkan AFC. Federasi sepak bola Asia memastikan bahwa penunjukan wasit dilakukan sesuai regulasi dan berdasarkan rekam jejak profesional Al Ali. Meski begitu, kekhawatiran tetap mengemuka, terutama di kalangan suporter Indonesia.
Rekam Jejak Ahmad Al Ali
Mengacu pada data Transfermarkt, wasit Ahmad Al Ali sudah memulai kiprahnya di kompetisi Asia sejak musim 2016/2017. Ia memimpin berbagai pertandingan antar klub maupun tim nasional di bawah naungan AFC.
Hingga saat ini, Al Ali tercatat telah memimpin 56 pertandingan. Dari jumlah tersebut, ia mengeluarkan 188 kartu kuning dan sembilan kartu merah. Catatan ini menegaskan bahwa Al Ali tergolong jarang mengeluarkan kartu, alias relatif “murah kartu”.
Yang menjadi sorotan adalah pengalaman Al Ali dalam memimpin laga tim maupun klub asal Arab Saudi. Ia sudah tiga kali memimpin pertandingan Timnas Arab Saudi (Green Falcons) serta sembilan pertandingan klub asal negeri tersebut di kompetisi AFC. Kondisi ini menambah alasan mengapa PSSI meragukan independensi sang wasit ketika harus memimpin laga Arab Saudi vs Indonesia.
Potensi Merugikan Timnas Indonesia
Bagi Timnas Indonesia, pertandingan kontra Arab Saudi adalah laga hidup-mati. Hanya juara grup yang berhak lolos langsung ke Piala Dunia 2026, sedangkan runner-up masih harus melewati fase playoff. Karena itu, setiap keputusan wasit bisa sangat menentukan jalannya pertandingan.
Dengan latar belakang Al Ali yang kerap memimpin laga klub dan tim Arab Saudi, kekhawatiran muncul bahwa Garuda bisa dirugikan. Potensi keputusan kontroversial, mulai dari pelanggaran kecil hingga penalti, menjadi sorotan utama yang dikhawatirkan bisa menguntungkan tuan rumah.
Beberapa analis menilai bahwa kehadiran wasit asal kawasan yang sama dengan salah satu peserta memang sebaiknya dihindari. Pasalnya, persepsi publik bisa terpengaruh, sekalipun sang wasit berusaha berlaku adil. Dalam sepak bola modern, netralitas pengadil lapangan adalah aspek penting demi menjaga integritas kompetisi.
Reaksi Publik Indonesia
Di media sosial, banyak netizen Indonesia menyuarakan keresahan mereka terkait penunjukan Ahmad Al Ali. Mereka menganggap PSSI benar untuk mengajukan keberatan, meski akhirnya ditolak AFC. Sejumlah suporter khawatir timnas tidak akan mendapat perlakuan adil dalam laga yang sangat krusial tersebut.
“Kalau memang ingin adil, seharusnya tunjuk wasit dari kawasan netral. Apalagi ini kualifikasi Piala Dunia, setiap keputusan bisa sangat berpengaruh,” tulis salah satu komentar netizen di platform X (Twitter).
Fokus Garuda Tetap pada Persiapan
Meski kontroversi terkait wasit terus berkembang, pelatih kepala Patrick Kluivert dan asistennya, Alex Pastoor, menekankan agar skuad Garuda tetap fokus. Mereka tidak ingin para pemain terdistraksi oleh isu di luar lapangan.
“Hal-hal terkait wasit adalah urusan federasi. Bagi pemain, tugasnya adalah tampil maksimal, disiplin, dan menjaga konsentrasi di lapangan,” ujar Kluivert.
Sementara itu, sejumlah pemain juga menegaskan bahwa mereka akan tetap berjuang meskipun harus menghadapi tekanan tambahan. “Kami percaya bahwa hasil pertandingan ditentukan oleh kerja keras dan organisasi tim, bukan faktor eksternal,” kata salah satu pilar Timnas Indonesia.
Kontroversi penunjukan wasit Ahmad Al Ali asal Kuwait untuk memimpin laga Arab Saudi vs Timnas Indonesia memang menimbulkan keresahan. PSSI sudah berusaha melayangkan protes, namun keputusan tetap berada di tangan AFC.
Kini, fokus utama Garuda adalah bagaimana mengatasi kekuatan Arab Saudi dan Irak di Grup B. Apapun keputusan wasit nantinya, Indonesia dituntut bermain disiplin, terorganisir, dan memaksimalkan setiap peluang.
Pertandingan di King Abdullah Sports City pada 9 Oktober 2025 tidak hanya menjadi ujian fisik dan taktik, tetapi juga mental. Timnas Indonesia harus menunjukkan bahwa mereka mampu menghadapi segala tantangan, termasuk potensi keputusan wasit yang kontroversial, demi menjaga asa menuju Piala Dunia 2026.
