Klan Zidane Akhirnya Perkuat Timnas Aljazair
Nama Luca Zidane akhirnya resmi masuk dalam daftar pemain Timnas Aljazair. Putra kedua legenda Prancis, Zinedine Zidane, itu dipanggil oleh pelatih Vladimir Petkovic untuk memperkuat skuad Fennec Foxes dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika.
Dikutip dari ESPN, Luca Zidane dipastikan ambil bagian dalam dua pertandingan penting bulan Oktober, yakni melawan Somalia pada 9 Oktober dan Uganda pada 14 Oktober. Bagi Aljazair, hanya diperlukan tambahan tiga poin dari dua laga tersebut untuk memastikan tiket ke babak berikutnya.
Pemanggilan Luca Zidane ini menjadi sejarah tersendiri karena untuk pertama kalinya ada anggota keluarga Zidane yang membela Aljazair, tanah leluhur sang ayah.
FIFA Resmi Setujui Proses Naturalisasi Luca Zidane
Sebelum resmi bergabung, Luca Zidane sempat memperkuat Timnas Prancis di level usia muda. Namun, persaingan ketat di posisi penjaga gawang membuatnya sulit menembus tim senior Les Bleus.
Dua pekan lalu, Luca mengajukan permintaan perubahan asosiasi sepak bola ke FIFA agar bisa memperkuat Aljazair. Permohonan tersebut diterima lantaran kakek dan neneknya berasal dari negara Afrika Utara itu. Kini, kiper berusia 27 tahun itu sah menjadi bagian dari skuad Aljazair.
Dengan status barunya, Luca Zidane akan bersaing dengan dua penjaga gawang lain, Oussama Benbot dan Alexis Guendouz, untuk memperebutkan posisi utama di bawah mistar.
baca artikel lainnya : Sebelum Gabung Timnas Indonesia Calvin Verdonk Hadapi PSG
Warisan Keluarga Zidane Perkuat Tanah Leluhur

Zinedine Zidane, ayah Luca, lahir di Marseille pada 23 Juni 1972 dari pasangan imigran Aljazair, Smail dan Malika. Zidane kemudian menjadi salah satu pemain terbesar dalam sejarah sepak bola dunia, membawa Prancis juara Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.
Namun, perjalanan karier anak-anak Zidane tidak semoncer sang legenda. Enzo Zidane, putra sulung, pernah meniti karier di Real Madrid tetapi akhirnya gantung sepatu pada 2024. Theo Zidane, adik Luca, kini bermain untuk Cordoba setelah dilepas dari Real Madrid B. Elyaz, anak bungsu Zidane, masih berkarier di level junior.
Luca Zidane sendiri merupakan lulusan akademi Castilla, tetapi hanya tampil dua kali di tim utama Real Madrid. Setelah dipinjamkan ke Racing Santander, ia kemudian dilepas ke Rayo Vallecano pada 2020. Dua musim di klub tersebut dijalani dengan penuh perjuangan sebelum akhirnya hijrah ke Eibar pada 2022. Musim lalu, Luca memperkuat Granada di Divisi Segunda Spanyol.
Tantangan Baru Luca Zidane Bersama Aljazair
Kehadiran Luca Zidane di Timnas Aljazair bukan hanya simbol ikatan keluarga, tetapi juga tantangan baru bagi kariernya. Meski tidak pernah benar-benar mendapatkan sorotan besar di klub elit, kesempatan bermain di timnas bisa menjadi momentum penting untuk membuktikan kualitasnya.
Di bawah asuhan Vladimir Petkovic, Aljazair kini sedang membangun skuad kompetitif yang diisi oleh kombinasi pemain berpengalaman dan talenta muda. Nama-nama seperti Riyad Mahrez dan Islam Slimani masih menjadi tulang punggung, tetapi regenerasi tetap diperlukan. Luca Zidane pun diharapkan dapat memperkuat sektor penjaga gawang yang selama ini menjadi sorotan.
Respons Publik dan Media
Pemanggilan Luca Zidane ke Timnas Aljazair langsung menjadi sorotan media internasional. Banyak yang menilai langkah ini bukan sekadar keputusan teknis, tetapi juga simbolis. Klan Zidane, yang selama ini identik dengan Prancis, akhirnya kembali menguatkan ikatan dengan tanah leluhur di Aljazair.
Media Prancis menyoroti bahwa keputusan Luca ini sekaligus menegaskan realitas persaingan ketat di tim nasional mereka. Dengan adanya kiper papan atas seperti Mike Maignan, peluang Luca di skuad Prancis senior hampir mustahil. Sebaliknya, bersama Aljazair, ia berpeluang mendapatkan menit bermain lebih banyak di level internasional.
Harapan untuk Masa Depan
Bagi Aljazair, hadirnya Luca Zidane diharapkan bisa menambah motivasi tim menghadapi fase kualifikasi. Selain itu, keterlibatan anak legenda sebesar Zinedine Zidane diyakini dapat meningkatkan citra tim di mata publik internasional.
Untuk Luca sendiri, tantangan barunya bersama Aljazair bisa menjadi awal kebangkitan karier. Jika mampu tampil konsisten dan membantu Aljazair lolos ke Piala Dunia 2026, namanya akan tercatat sebagai bagian dari generasi emas baru negeri tersebut.






