
Upaya pemerataan akses pendidikan di Indonesia mendapat dorongan baru lewat inisiatif Sekolah Rakyat yang mulai beroperasi secara resmi pada tahun 2025. Program ini menjadi salah satu gebrakan penting pemerintahan Prabowo Subianto dalam mengatasi kesenjangan pendidikan, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Melalui pendekatan inklusif dan terencana, Sekolah Rakyat hadir untuk memastikan bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi, dapat menikmati hak dasar mereka dalam memperoleh pendidikan yang layak, berkualitas, dan setara.
Fokus Awal Sekolah Rakyat : Menjangkau Anak dari Keluarga Termiskin

Pada tahap awal, Sekolah Rakyat memprioritaskan penerimaan anak-anak yang berasal dari keluarga desil 1, sesuai dengan data yang tercatat di Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Kelompok ini merupakan kategori keluarga termiskin yang selama ini kerap terpinggirkan dari akses pendidikan formal akibat keterbatasan biaya maupun kondisi sosial.
Dalam kunjungannya ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, Prabowo menegaskan bahwa langkah awal ini hanya permulaan dari rencana besar yang lebih luas.
“Tapi saya sedang juga merencanakan untuk desil 2, 3, 4, dan 5,” ujar Prabowo pada Kamis (11/9/2025).
Pernyataan ini menandakan tekad pemerintah untuk secara bertahap memperluas jangkauan Sekolah Rakyat, sehingga dapat menyasar lebih banyak anak dari berbagai lapisan masyarakat yang sebelumnya kesulitan mendapatkan akses pendidikan berkualitas.
Baca Juga : Italia Menang Dramatis atas Israel, Gattuso Sebut Laga Tergila
Misi Utama Sekolah Rakyat : Pendidikan Berkualitas untuk Semua Anak Bangsa
Prabowo menegaskan bahwa setiap anak Indonesia berhak menikmati pendidikan yang layak dengan fasilitas yang memadai. Ia menolak pandangan bahwa pendidikan hanya dapat diakses oleh mereka yang mampu secara finansial, karena hal itu berpotensi menciptakan ketimpangan sosial di masa depan.
“Kita tidak boleh ketinggalan dengan bangsa lain. Semua anak-anak kita harus mengalami pendidikan dengan fasilitas yang bagus,” tegasnya.
Pemerintah memandang Sekolah Rakyat sebagai instrumen penting untuk menutup jurang ketidaksetaraan tersebut. Melalui pendekatan holistik, sekolah ini tidak hanya memberikan akses akademik, tetapi juga menyediakan lingkungan yang aman, suportif, dan membangun rasa percaya diri anak-anak dari latar belakang rentan.
Mengangkat Anak yang Putus Sekolah Kembali ke Jalur Pendidikan
Salah satu aspek penting dari Sekolah Rakyat adalah upayanya menarik kembali anak-anak yang sempat putus sekolah agar dapat melanjutkan pendidikan. Prabowo menyoroti bahwa banyak anak dari keluarga miskin yang kehilangan kesempatan menempuh pendidikan karena keterbatasan biaya, minimnya dukungan lingkungan, atau rasa rendah diri akibat kondisi ekonomi keluarganya.
“Anak-anak yang tadinya mungkin merasa rendah diri, karena orang tuanya sangat susah hidupnya, kita tarik keluar. Kita beri lingkungan yang sebaik-baiknya supaya dia percaya diri dan dia dapat pendidikan yang terbaik,” ujar Prabowo.
Langkah ini menunjukkan bahwa Sekolah Rakyat tidak hanya berfungsi sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pemulihan kepercayaan diri dan pengembangan karakter anak-anak yang sempat tersisih dari sistem pendidikan formal.
Mendorong Perubahan, Bukan Menunggu Perbaikan Alamiah
Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh membiarkan perbaikan dalam dunia pendidikan berjalan secara alamiah dan tanpa intervensi. Ia menekankan perlunya tindakan konkret, sistematis, dan terencana agar kualitas pendidikan Indonesia bisa segera meningkat dan sejajar dengan negara lain.
“Kita tidak mau membiarkan dan berharap ada perbaikan alamiah. Kalau bisa, kita intervensi, kita bantu, kita dorong,” tegasnya.
Pendekatan proaktif ini menjadi pembeda utama Sekolah Rakyat dibandingkan dengan sistem pendidikan konvensional yang sering kali bersifat reaktif. Dengan intervensi langsung, pemerintah berharap dapat memutus rantai kemiskinan antargenerasi yang selama ini menjadi penghambat utama kemajuan pendidikan nasional.
Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan Bangsa
Sekolah Rakyat tidak hanya dimaksudkan sebagai solusi jangka pendek, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang untuk mencetak generasi unggul. Dengan memberikan pendidikan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, pemerintah berharap dapat melahirkan sumber daya manusia yang berdaya saing, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global.
Program ini juga menjadi bukti nyata bahwa negara hadir untuk melindungi dan memajukan seluruh rakyat, terutama kelompok paling rentan. Dengan pendekatan yang menyeluruh, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi model pendidikan inklusif yang dapat direplikasi di seluruh daerah Indonesia.
Menuju Akses Pendidikan yang Lebih Merata
Rencana memperluas cakupan Sekolah Rakyat ke keluarga desil 2 hingga 5 menunjukkan bahwa pemerintah serius menciptakan pemerataan pendidikan secara nasional. Dengan memberikan akses yang sama kepada anak-anak dari berbagai lapisan sosial ekonomi, Indonesia dapat memperkecil kesenjangan pendidikan yang selama ini menjadi masalah struktural.
Ke depan, Sekolah Rakyat diharapkan mampu menjadi tonggak penting dalam perjalanan reformasi pendidikan di Indonesia, sekaligus menjadi bukti bahwa pendidikan berkualitas bukanlah hak istimewa, melainkan hak dasar bagi seluruh anak bangsa..