Persis Solo VS PSIM Yogyakarta Derby Mataram Sarat Drama di Stadion Manahan
Pertarungan sarat gengsi antara Persis Solo dan PSIM Yogyakarta kembali menyajikan drama mendebarkan. Laga bertajuk Derby Mataram dalam pekan ke-12 BRI Super League 2025/2026 itu berakhir imbang 2-2, setelah Cleylton Santos menjadi pahlawan bagi Laskar Sambernyawa di menit-menit akhir pertandingan yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (8/11/2025) malam WIB.
Empat gol tercipta di laga yang berlangsung panas dan penuh tekanan. PSIM sempat unggul dua gol lebih dulu melalui aksi Corfe Deri dan Ze Valente, namun Persis Solo bangkit lewat gol Kodai Tanaka dan sundulan telat Cleylton yang sempat dianulir sebelum akhirnya benar-benar memastikan satu poin bagi tuan rumah.
Derby Mataram kali ini menjadi bukti bahwa rivalitas dua tim Jawa Tengah tersebut tak hanya berbicara soal gengsi, tetapi juga soal mental dan determinasi hingga menit terakhir.
PSIM Kuasai Babak Pertama, Persis Solo Tertekan

Sejak awal pertandingan, PSIM Yogyakarta tampil agresif dan tak menunjukkan rasa gentar meski bermain di kandang lawan. Persis Solo mencoba menguasai jalannya laga lewat penguasaan bola, namun pressing ketat PSIM membuat lini belakang Persis beberapa kali melakukan kesalahan fatal.
Gol pertama PSIM tercipta pada menit ke-26 setelah kesalahan fatal dari Gianluca Pandeynuwu. Kiper Persis itu gagal membuang bola dengan sempurna, yang justru jatuh ke kaki Corfe Deri. Tanpa pikir panjang, striker PSIM melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang meluncur mulus ke gawang kosong. Skor berubah menjadi 1-0 untuk tim tamu.
Petaka bagi Persis berlanjut pada menit ke-41. Ze Valente, gelandang serang asal Brasil, menggandakan keunggulan lewat sepakan first-time yang memanfaatkan umpan tarik Fahreza Sudin. Gol ini membuat PSIM menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0, sementara publik Stadion Manahan terdiam melihat tim kesayangannya tertinggal di kandang sendiri.
Persis Solo Bangkit di Babak Kedua
Memasuki babak kedua, pelatih Persis Solo, Leonardo Medina, melakukan sejumlah perubahan taktik untuk memperbaiki serangan timnya. Keputusan itu langsung membuahkan hasil cepat.
Pada menit ke-48, Kodai Tanaka berhasil memperkecil ketertinggalan setelah memanfaatkan umpan matang dari Zanadin Fariz. Dengan penyelesaian akurat kaki kanan, bola datar Tanaka menembus sisi kiri gawang PSIM tanpa bisa dihalau kiper Dhika Bayangkara. Skor berubah menjadi 2-1 dan menghidupkan kembali semangat juang Persis.
Gol tersebut membuat tempo pertandingan meningkat tajam. Persis mulai berani menekan lebih tinggi, sementara PSIM berupaya mempertahankan keunggulan dengan strategi bertahan disiplin dan mengandalkan serangan balik cepat.
Namun, justru di sinilah drama terbesar pertandingan terjadi. Menjelang akhir laga, tekanan Persis Solo semakin kuat dengan serangan beruntun melalui Tanaka, Eky Taufik, dan Ferdinan Sinaga.
Gol Cleylton Dianulir VAR, Laskar Sambernyawa Tak Menyerah
Pada menit ke-88, publik Stadion Manahan sempat bergemuruh setelah Cleylton Santos mencetak gol lewat tandukan keras menyambut bola tendangan sudut. Namun euforia itu langsung sirna setelah wasit memutuskan untuk menganulir gol tersebut.
Melalui tayangan ulang Video Assistant Referee (VAR), Cleylton dinilai melakukan pelanggaran terlebih dahulu terhadap bek PSIM dalam proses duel udara. Keputusan tersebut membuat pemain Persis sempat melakukan protes keras, namun hasilnya tetap tak berubah — gol dianulir, dan skor masih 2-1 untuk keunggulan PSIM.
baca artikel lainnya : Kevin Diks Pemain Indonesia Pertama Cetak Gol Di Bundesliga
Meski begitu, semangat juang Laskar Sambernyawa tidak padam. Mereka terus menggempur pertahanan PSIM di sisa waktu yang ada. Usaha keras itu akhirnya terbayar di masa injury time.
Kiper Gianluca Pandeynuwu yang maju membantu serangan melepaskan umpan lambung jauh ke kotak penalti PSIM. Bola disambut dengan sundulan akurat oleh Cleylton Santos, yang kali ini bersih dari pelanggaran. Bola mengarah ke pojok kiri gawang, tak mampu dijangkau Dhika Bayangkara. Stadion Manahan pun meledak dalam sorak sorai — skor berubah menjadi 2-2!
Hasil Imbang yang Sarat Makna
Dengan hasil imbang ini, PSIM Yogyakarta tetap berhasil menjaga posisi di papan atas klasemen Super League, menempati peringkat kelima dengan 19 poin dari 12 laga. Sementara Persis Solo masih tertahan di peringkat ke-17 dengan 6 poin, namun hasil ini sedikit meredakan tekanan setelah beberapa pekan terakhir gagal meraih kemenangan.
Pelatih Persis, Leonardo Medina, menyebut hasil imbang ini sebagai bukti bahwa timnya memiliki karakter dan daya juang tinggi.
“Kami tidak menyerah meski tertinggal dua gol. Para pemain menunjukkan semangat luar biasa dan tidak berhenti berjuang hingga detik terakhir,” ujar Medina usai pertandingan.
Sementara itu, pelatih PSIM, Kas Hartadi, mengaku kecewa karena timnya gagal menjaga keunggulan yang sudah di depan mata. Namun ia juga memberikan apresiasi kepada anak asuhnya yang sudah tampil disiplin di sebagian besar laga.
“Kami kehilangan fokus di menit akhir. Itulah sepak bola — satu momen kecil bisa mengubah segalanya,” kata Kas Hartadi.
Persis Solo Perlu Perbaikan, Tapi Mental Sudah Teruji
Meski hanya meraih satu poin, laga ini menjadi momentum penting bagi Persis Solo untuk membangun kepercayaan diri. Setelah serangkaian hasil negatif, tim ini menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, terutama dari sisi mental dan semangat bermain.
Dengan jadwal padat di pekan-pekan berikutnya, Laskar Sambernyawa diharapkan bisa menjaga momentum positif ini untuk keluar dari zona degradasi. Dukungan suporter yang terus memenuhi Stadion Manahan menjadi energi tambahan bagi tim untuk bangkit di sisa kompetisi.






