
Perubahan Dunia Kerja Akibat Teknologi AI
Goalnusantara.com – Perkembangan kecerdasan buatan (AI), robotika, dan teknologi otomatisasi membawa dampak signifikan terhadap dunia kerja. Pergeseran ini tidak terjadi akibat krisis ekonomi atau faktor eksternal lain, melainkan karena inovasi teknologi yang memungkinkan berbagai tugas rutin diselesaikan secara lebih cepat, efisien, dan tanpa memerlukan tenaga manusia.
Fenomena profesi digantikan artificial intelligence kini semakin nyata. Banyak pekerjaan yang dahulu umum dijumpai perlahan mulai ditinggalkan karena sistem otomatis dianggap lebih hemat biaya, minim kesalahan, dan mampu beroperasi tanpa henti.
Menurut laporan Times of India pada Senin, 28 Juli 2025, setidaknya terdapat enam profesi yang diperkirakan akan hilang dalam 10 tahun ke depan akibat disrupsi teknologi dan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca Juga : Meta Gaet Eks Penting OpenAI, Ambisi AI Semakin Menggurita

1. Kasir
Profesi kasir yang dahulu menjadi bagian penting layanan ritel kini semakin jarang ditemui. Penggunaan mesin kasir otomatis, aplikasi pembayaran digital, dan teknologi belanja tanpa kasir seperti yang diterapkan oleh Amazon telah mengurangi kebutuhan tenaga kasir manusia. Dengan meningkatnya preferensi transaksi tanpa kontak, banyak perusahaan beralih ke sistem yang tidak memerlukan interaksi langsung.
2. Telemarketer
Pekerjaan telemarketing juga terdampak signifikan. Konsumen kini lebih memilih layanan informasi berbasis digital dibanding menerima panggilan penawaran yang tidak diinginkan. Perusahaan beralih ke strategi pemasaran berbasis iklan digital, chatbot, dan konten yang dihasilkan artificial intelligence. Cara konvensional dengan panggilan penjualan berbasis skrip dinilai kurang efektif dan semakin ditinggalkan.
3. Petugas Entri Data
Pekerjaan yang berfokus pada penginputan data kini banyak digantikan oleh perangkat lunak berbasis artificial intelligence. Teknologi ini mampu memproses dokumen, memindai kuitansi, dan mengisi basis data dengan cepat dan akurat. Tingkat kesalahan yang lebih rendah dan efisiensi tinggi membuat profesi ini semakin jarang dibutuhkan.
4. Agen Perjalanan
Perubahan cara masyarakat merencanakan perjalanan juga memengaruhi keberadaan agen perjalanan konvensional. Pemesanan tiket, akomodasi, dan paket tur kini dapat dilakukan secara mandiri melalui platform daring. Hanya agen perjalanan yang fokus pada segmen wisata khusus seperti perjalanan mewah atau ekstrem yang masih memiliki relevansi di era digital.
5. Penyortir Surat
Menurunnya penggunaan surat fisik membuat pekerjaan penyortir surat tidak lagi dibutuhkan secara luas. Sebagian besar layanan pos kini terpusat pada pengiriman paket e-commerce yang dikelola sistem logistik modern, sementara komunikasi formal telah beralih ke format digital seperti tagihan elektronik.
6. Petugas Tol
Sistem pembayaran tol juga mengalami modernisasi. Dengan penerapan teknologi seperti alat pembayaran elektronik dan kamera pengenal plat nomor, pembayaran tol kini dilakukan otomatis tanpa interaksi langsung. Perubahan ini membuat profesi petugas tol hampir sepenuhnya tergantikan.
Profesi yang Hilang dan Transformasi Kebutuhan Kerja
Enam pekerjaan tersebut tidak hilang karena tidak berguna, melainkan karena kebutuhan masyarakat telah berubah. Di era modern, efisiensi dan kecepatan menjadi prioritas, sementara interaksi manual semakin terpinggirkan.
Meski begitu, perkembangan artificial intelligence tidak sepenuhnya menghilangkan peluang kerja. Justru, ketika pekerjaan rutin digantikan mesin, ruang terbuka untuk profesi yang menekankan keterampilan manusia, seperti empati, kreativitas, analisis kompleks, dan pengambilan keputusan strategis.